Pengertian Kepribadian
Kata
kepribadian (personality) diambil dari bahasa yunani yang berarti
terpercaya. Dalam bahasa yunani, pertunjukkan teater dimainkan oleh
laki-laki yang memakai topeng yang berbeda-beda untuk menyebarkan
karakter yang berbeda-beda. Dimasa sekarang ini, kepribadian merupakan
topeng, sebagai penunjukkan dari dalam diri yang ditunjukkan keluar
melalui perilaku.
Ada beberapa kata atau istilah yang oleh
masyarakat diperlakukan sebagai sinonim kata personality, namun ketika
istilah-istilah itu dipakai di dalam teori kepribadian diberi makna
berbeda-beda. Istilah yang berdekatan maknanya antara lain :
1. Personality (kepribadian) : penggambaran perilaku secara deskriptif tanpa memberi nilai (devaluative)
2. Character (karakter) : penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) baik secara ekspilit maupun implisit.
3. Disposition (watak) : karakter yang telah dimiliki dan sampai sekarang belum berubah.
4. Temperament (temperament) : kepribadian yang berkaitan erat dengan determinan biologic atau fisiologik, disposisi hereditas.
Sampai
sekarang, masih belum ada batasan formal personality yang mendapat
pengakuan atau kesepakatan luas dilingkungan ahli kepribadian.
Masing-masing pakar kepribadian membuat definisi sendiri-sendiri sesuai
dengan paradigma yang mereka yakini dan fokus analisis dari teori yang
mereka kembangkan.
DEFINISI KEPRIBADIAN MENURUT BEBERAPA AHLI
HILGARD & MARQUIS: Kepribadian adalah nilai sebagai stimulus sosial, kemampuan menampilkan diri secara mengesankan.
STERN :
Kepribadian adalah kehidupan seseorang secara keseluruhan, individual,
unik, usaha mencapai tujuan, kemampuannya bertahan dan membuka diri,
kemampuan memperoleh pengalaman
ALLPORT
: Kepribadian adalah organisasi dinamik dalam sistem psikofisiologik
seorang yang menentukan model penyesuaiannya yang unik dengan
lingkungannya.
GUILFORD : Kepribadian adalah pola trait-trait yang unik dari seseorang.
PERVIN
: Kepribadian adalah seluruh karakteristik seseorang atau sifat umum
banyak orang yang mengakibatkan pola yang menetap dalam merespon suatu
situasi.
Jadi kepribadian adalah : Kepribadian menunjuk kepada sifat
umum seseorang-fikiran, kegiatan, dan perasaan- yang berpengaruh
terhadap keseluruhan tingkah lakunya.
Aspek-aspek dalam kepribadian
Lingren
(dalam Heidenrich, 1970) memandang bahwa selain pentingnya kemunculan
stimulus; kepribadian juga sekaligus mencakup aspek-aspek dalam perilaku
seperti karakter, struktur dalam diri yang berupa nilai, sikap, dan
kepercayaan diri dalam diri individu.
Peak dalam Rachmawati (1996)
menyebutkan bahwa ada aspek optimis dan pesimis dalam kepribadian
individu. Karakteristik kepribadian yang optimis membuat individu
cenderung mencari dukungan sosial dan lebih menekankan pada nilai
positif masalah; sedang kepribadian pesimis akan menghadapi masalah
dengan menghindari atau menyalahkan dan berpikir negatif mengenai diri
sendiri.
Jadi ada beberapa aspek yang mempengaruhi kepribadian,
seperti stimulus, kepercayaan, perilaku, struktur dalam diri individu,
dan karakteristik pribadi individu. Berbagai macam aspek ini berbaur
dalam diri individu, membentuk sebuah kepribadian yang akan menentukan
atau dapat digunakan untuk meramalkan perilaku individu dimasa mendatang
atau saat mendhadapi masalah.
Hal-hal yang berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian
Heidenrich
(1970) mengemukakan ada banyak hal yang dapat mempengaruhi muncul dan
perkembangan sebuah kepribadian tertentu. Hal ini akan akan diuraikan
dalam pembahasan berikut ini, yaitu:
a. lingkungan sosial; dalam
hal ini lingkungan sosial tidak menentukan batasan individu, individu
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, namun juga mampu
merubah/menambah lingkungannya.
b. belajar dan kemampuan dalam
diri individu; yang merupakan dimensi penting yang menentukan kapasitas
individu menyelesaikan masalah, mengendalikan, emosi dan bekerjasama
dengan orang lain, menemukan identitas diri dan harga diri yang
mempengaruhi minat dan motivasi, mengenai standar benar/salah dan
menyesuaikan sendiri dengan orang lain.
c. kematangan dan
perkembangan fisik/tubuh dan mental, intelegensi, moral, spiritual,
sosial dan emosi yang semuanya mempengaruhi usaha individu untuk berbaur
di lingkungan.
d. kebutuhan dan motivasi, termasuk kebutuhan
fisik (udara, air, makanan, rumah) dan psikologis (rasa aman, penerimaan
prestasi, kasih sayang dari lingkungan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Teori Kepribadian
Berkembangya
teori-teori kepribadian tidak terlepas dari sejumlah faktor yang
melatar belakangi dan mempengaruhinya, yang secara garis besar dibedakan
menjadi dua, yaitu faktor-faktor historis dan faktor-faktor
kontemporer. Koeswara (1991: 13) mengibaratkan kedua faktor tersebut
sebagai faktor pembawaan dan faktor lingkungan yang mempengaruhi
perkembangan kepribadian seseorang.
Faktor-faktor historis
Secara
historis banyak faktor yang mempengaruhi berkembanya teori-teori
kepribadian dan empat diantaranya merupakan faktor yang pengaruhnya
sangat kuat. Keempat faktor yang dimaksud adalah : a. peng-obatan klinis
Eropa, b. psikometrik, c. behaviorisme, dan d. psikologi Gestalt.
Faktor-faktor Kontemporer
Faktor-faktor
kontemporer yang mempengaruhi perkembanga teori kepribadian mencakup
faktor dari dalam dan dari luar psikologi. Faktor-faktor yang bersumber
dari dalam bidang psikologi yaitu: a. munculnya perluasan bidang
psikologi, seperti psikologi lintas budaya (cross-cultural psychology),
dan b. Studi tentang proses-proses kognitif dan motivasi.
Faktor-faktor
kontemporer dari luar bidang psikologi yang mempengaruhi perkembangan
teori kepribadian antara lain berkembangnya aliran filsafat
eksistensialisme, perubahan sosial budaya yang pesat, dan berkembangnya
teknologi komputer.
Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang
menekankan kebebasan, penentuan diri, dan keberubahan manusia,
mempengaruhi para teoris kepribadian eksistensial dan humanistik.
Perubahan sosial budaya telah memberikan arah baru kepada penelitian dan
penyusunan teori kepribadian. Sedangkan berkembangnya teknologi
komputer membuka peluang yang luas bagi penelitian secara besar-besaran
dan cermat.
Kesimpulan bahwa kepribadian terkelompokkan dalam
berbagai penggolonggan berdasarkan tipe tubuh, sikap, atau norma
masyarakat. Pada beberapa ahli, pendasaran ini akan menentukan bagaimana
tipe kepribadian individu yang bersangkutan. Misalnya untuk tipe tubuh
kurus tinggi berbeda kepribadiannya dengan tipe tubuh bulat gemuk, atau
untuk kelas sosial yang berbeda akan memunculkan kepribadian yang
berbeda pula sesuai dengan kelas sosial dimana individu tersebut berada
Diambil dari: http://violarif.blogspot.com/2010/12/teori-teori-kepribadian.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar