- 1. FILSAFAT PANCASILA ARTI FILSAFAT : Secara Etimologis : dari bahasa Yunani, terdiri atas kata : philien = mencintai dan sophos = kebijaksanaan. philia = cinta dan sophia = kearifan = pandai Filsafat berarti cinta kebijaksanaan/kearifan. Asal mulanya untk menyebut “ usaha mencari keutamaan mental ” Secara Epistemologi , yakni arti filsafat stlh dikaitkan dg bid. ² ilmu tertentu sesuai perkembangan Ilmu Pengetahuan. Mnrt Nasution, k eselurhn arti filsafat dpt dikelomp. menjadi 2 : Filsafat sebagai produk, yaitu : sebagai jenis pengetahuan , ilmu, konsep pemikiran para filsuf masa lalu yang lazimnya merup. aliran atau sistem filsafat tertentu ; seperti : idealisme, materialisme, dll. sebagai jenis problema yang dihadapi mns, sbg hasil aktivitas filsafat dlm mencari kebenaran yg bersumber pd. akal.
- 2. Filsafat sebagai proses , yakni aktifitas berfilsafat dalam proses pemecahan permasalahan menggunakan cara dan metode tertentu sesuai objeknya. Filsafat merup. sistem IP yg dinamis. Cabang-cabang filsafat yang pokok : Metafisika, membahas ttg. hal ² yg bereksistensi dibalik yg fisis; meliputi bidang : ontologi, kosmologi dan antropologi Epistemologi, berkait dengan persoalan hakikat pengetahuan Metodologi, berkait dengan persoalan hakikat metode dlm IP Logika, berkait dg filsf berfikir, yi. rms ², dalil² berfikir yg benar Etika, berkait dengan tingkah laku moralitas manusia Estetika, berkait dg persoalan hakikat keindahan Filsafat Dlm Pengertian Umum : Penget ahuan & penyelidikan dg aka l budi mengenai hakikat sgl yg ada, sebab -musabab , asal -muasal , dan hukumnya. Teori yg mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan Ilmu yg berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi
- 3. PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Sistem adalah : suatu keseluruhan yg bag. ²nya memp. hub. saling kerjasama utk tuj. tertentu & scr keselrhn merup. satu kesat. utuh. Syarat² suatu Sistem : Merupakan kesatuan dr bagian² ; Tiap bagian mempunyai fungsi tersendiri ; Saling berhubungan dan saling bergantung ; Untuk mencapai tujuan tertentu ; Terjadi dalam lingkungan yg kompleks . Pancasila memenuhi syarat sbg Sistem Filsafat, krn : Sila ² Pancasila merup. s atu kesat. y g bulat & utuh Sila² Pancasila bereksistensi dlm keteraturan : - bersusun hierarkhis & berbentuk piramidal 3. Ada keterkaitan antar Sila² Pancasila Ada kerjasama antar Sila² Pancasila utk mencapai tujuan Ada tujuan bersama (tsb. Alinea IV Pemb. UUD NRI 1945)
- 4. Pancasila terdiri atas bag² . yi. sila², di mana setiap sila pd hakikatnya merup. suatu asas dan fungsi sendiri², namun scr keseluruhan merup. suatu kesatuan yang sistematis, karena : 1. Susunan Kesatuan Sila² Pancasila Bersifat Organis 2. Susunan Sila² Pancasila Bersifat Hierarkhis dan Berbentuk Piramidal 3. Rumusan hub. Sila² saling mengisi dan saling mengkualifikasi. 1. Susunan Kesatuan sila-sila Pancasila Bersifat Organis Isi sila ² Pancasila hakikatnya merup. dsr filsft Neg.yg msg² sila merup. asas peradaban. Namun sila² Pancasila m erup. s atu kesat. & keutuhan, krn setiap sila menjadi u nsur (bag.) mutlak dr. Pancasila. Pancasila merup. kesat. yg “ Majemuk Tunggal ”. Konsekuensinya : Setiap sila tdk dpt berdiri sendiri t erlepas dr sila lainnya, & diantara sila satu dgn lainnya tdk saling bertentangan.
- 5. 2. SUSUNAN SILA ² PANCASILA BERSIFAT HIERARKHIS & BERBENTUK PIRAMIDAL Bentuk piramid susunan sila-2 pancasila scr matematis digunakan utk gambarkan hub hierarki(tingkatan) sila-2 dlm urutan luas (kuantitas)nya, dan dlm hal isi sifat (kualitas)nya Inti urutan 5 sila menunjukan rangkaian tingkat dlm luasnya, & isi sifatnya merup pengkhususan sila ² dimukanya Diantara sila² Pancasila memp hub saling mengikat, shg merup suatu keseluruhan yg bulat; tdk dpt dipisah/dipecah; merup satu kesatuan bulat & utuh 1 2 3 4 5
- 6. KESATUAN SILA ² PANCASILA SBG SISTEM FILSAFAT Sila ² Pancasila hakikatnya bukan hanya merup kesatuan yg bersifat formal logis, namun meliputi kesatuan dasar ontologis, dasar epistemologis, & dasar aksiologis Susunan Sila ² Pancasila bersifat Hierarkis & berbentuk Piramidal Mgambarkan hub hierarkhi sila ² dlm urut ²an luas Mgambarkan hub hierarki sila² dlm isi sifatnya Ketentuan sila² dlm arti formal logis Merup sistim fils yg kesatuan sila²nya memiliki : dasar ontologis, dasar epistemologi, & dasar aksiologis
- 7. Dasar Ontologis Sila² Pancasila adalah : mns yg memiliki hakikat mutlak monopluralis . Oki, hakikat dasar ini disebut dasar antropologis Manusia adl subyek pendukung pokok sila² Pancasila , Pd hakikatnya yg ber-Tuhan YME, yg berkemanusiaan…, yg berpersatuan…, yg berkerakyatan…, ialah manusia Dr segi Filsft Neg Pancasila adl “Dasar Filsafat Negara” Pendukung pokok neg adl rakyat & unsur rakyat ialah manusia Jadi tepat jika dlm filsafat Pancasila dinyatakan bahwa hakikat dsr antropologis sila² Pancasila adalah MANUSIA Mns sbg pendukung pokok sila² Pancasila scr ontologis memiliki hal² mutlak : susunan kodrat, sifat kodrat, & kedud. Kodrat . Oleh krn kedud kodrat mns sbg makhluk Tuhan dan sbg makhluk pribadi berdiri sendiri, mk scr hierarkhis sila Ketuhanan YME mendasari & menjiwai 4 sila lainnya
- 8. Hub. kesesuaian antara neg. dg landasan sila ² Pacasila adlh. berupa hub. sebab akibat, yaitu : Neg. sebagai pendukung hubungan, sdgkan Tuhan, mns, satu., rakyat, & adil sbg pokok pangkal hubungan Landasan sila ² Pancasila adlh . Tuhan, mns., satu, rakyat, & adil sbg sebab, adapun neg. adlh sbg akibat Sbg. sistem fils. landasan sila ² dlm hal isinya menunjukkan suatu hakikat makna yg bertingkat, & ditinjau dr keluasannya memiliki bentuk piramid. Hal ini dpt dijelaskan : “… sebenarnya ada hub. sebab-akibat antara neg. umumnya dg mns. krn neg. adlh lembaga kemanusiaan yang diadakan oleh manusia. Adapun Tuhan adlh asal dr sgl sesuatu, termasuk manusia, shg terdpt hub. sebab & akibat yg langsung antara negara dg asal mula segala sesuatu. Rakyat adlh jumlah dr manusia² pribadi, shg. Ada hub sebab akibat antara neg. dg rakyat …dst.
- 9. Dasar Epistemologi Pancasila sbg sistem fils. hakikatnya juga merup. Sistem penget. Pancasila dlm kehidupan sehari ² merup. : pedoman/dasar bg bgs Ind. dlm memandang realitas alam semesta, mns., masy., bgs., & neg. ttg. makna hidup, serta dsr dlm menyelesaikan mslh. Pancasila menjadi sistem cita²/keyakinan yg tlh menyangkut praktek, Krn tlh dijadikan pedoman cara hidup manusia, shg berubah menjadi Ideologi. Pancasila sbg Ideologi memiliki 3 unsur pokok yg menarik loyalitas pendukungnya yaitu : logos = rasionalitas/penalaran, pathos = penghayatan & ethos = kesusilaan
- 10. Dsr epistemologi Pancasila hakikatnya tidak dpt dipisahkan dg dsr ontologisnya. Manusia adlh basis ontologis Pancasila, oleh krn itu memp. implikasi thdp bangunan epistemologi, yi bangunan epistemologi yg ditempatkan dlm bangunan filsafat manusia. Dalam Epistemologi terdpt 3 persoalan mendasar : Ttg sumber penget. manusia Ttg teori kebenaran penget. manusia Watak penget. manusia Pancasila sbg objek penget. hakikatnya meliputi : “ masalah sumber penget. & susunan penget. Pancasila. Sumber penget. Pancasila adlh nilai ² yg ada pada bgs Ind. sendiri, digali & dirumuskan oleh wakil² bgs Ind. dlm mendirikan negara. Oleh karena sumber penget. Pancasila adlh bgs Ind. sendiri yg memiliki adat-istiadat, kebudayaan, & nilai religius, maka antara bgs Ind. (sbg pendukung sila² Pancasila) dg. Pancasila sbg sistem pengetahuan) memiliki : kesesuaian yg bersifat korespondensif.
- 11. Sbg suatu sistem penget. Pancasila memilki susunan yg bersifat Formal logis, baik dlm arti susunan sila ²nya maupun isi arti sila²nya Susunan kesatuan sila² Pancasila bersifat hierarkhis dan berb entuk piramidal, shg susunan sila² - nya memiliki sistem l ogis yg menyangkut kuantitas maupun kualitas. Dasar ² rasional logis Pancasila juga menyangkut isi arti sila ²nya. Susunan isi arti Pancasila meliputi 3 hal, yaitu : Isi arti Pancasila yg umum universal , yaitu hakikat sila² Pancasila sbg inti sari atau assensi Pancasila, shg menjadi pangkal tolak derivasi baik dlm pelaksanaan di bid. Kenegaraan & tata tertib hukum serta dlm realisasi praksis dlm berbagai kehidupan konkrit. 2. Isi arti Pancasila yg umum kolektif , yaitu sbg pedoman kolektif neg & bgs Ind. terutama dlm tertib hukum Ind. 3. Isi arti Pancasila yg bersifat khusus & konkrit , yaitu dlm realisasi praksis dlm berbagai bid. kehidupan, shg memiliki sifat khusus konkrit serta dinamis.
- 12. PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA Etika adalah : ilmu yg membahas ttg bgmn & mengapa seseorang mengikuti suatu ajaran moral ttt. atau bgmn seseorang harus mengambil sikap yg bertanggungjawab thdp/berhadapan dg berbagai ajaran moral (Soeseno, 1978) Pancasila sbg suatu sistem filsafat pd hakikatnya merupakan suatu nilai, shg menjadi sumber dr segala penjabaran norma, baik norma hukum, moral ataupun norma kenegaraan lainnya Nilai adalah kemampuan yg dipercaya ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Hakikat Nilai adalah sifat/kualitas yg melekat pada suatu obyek & merup. kenyataan yg tersembunyi dibalik kenyataan ² lainnya. Norma adlh aturan yg menjadi ukuran/standard tingkah laku mns dlm kehidupan antar sesama mns., dg lingkungan maupun dg Tuhannya.
- 13. ETIKA Termsk. Fils. Praktis UMUM Mempertanyakan prinsip ² Yg berlaku bg setiap Tindakan manusia KHUSUS Membahas prinsip ² itu dlm Hub.nya dg pelbagai aspek Kehidupan manusia ETIKA INDIVIDU Kewajiban thdp diri ETIKA SOSIAL Kewaj. thdp masy. Hubungan Etika & Nilai : Etika hakikatnya membicarakan mslh yg berkait dg predikat “ nilai susila atau tidak susila, baik & buruk”. Etika berkait dg dsr filosofis dlm hub.nya dg tingkah laku.
- 14. Nilai dan Moral selalu terkait dg moral & etika. Moral mengandung integritas dan martabat pribadi mns. Derajat kepribadian mns ditentukan oleh moralitas yg dimilikinya. Makna moral dlm kepribadian seseorang tercermin dr sikap & tingkahlakunya. Moral adlh suatu ajaran/wejangan, patokan kumpulan peraturan lisan/tertulis ttg Seseorang tercermin bgmn mns hdp & bertindak sbg mns baik Nilai dpt dijabarkan (diderivasi) menjadi 3 kelompok : NILAI DASAR , merup hakikat, esensi, intisari/makna terdalam NILAI INSTRUMENTAL , merup pedoman yg dpt diukur dan diarahkan, merupakan eksplitisasi nilai dasar; NILAI PRAKSIS , merup pjabaran lanjut dr nilai instrumen dlm suatu kehid nyata, sbg perwujudan nilai dsr & intrumental.
- 15. HIERERKHI NILAI Welter G. Everet : Nilai Ekonomis Nilai Kejasmanian Nilai Hiburn Nilai Sosial Nilai Watak Nilai Estetik Nilai Intelektual Nilai Keagamaan Notonegoro : Nilai Material Nilai Vital Nilai Kerohanian : a. Nilai Kebenaran b. Nilai Keindahan c. Nilai Religius MAX SCHELER : Nilai Kenikmatan; 2. Nilai Kehidupan 3. Nilai Kejiwaan; 4. Nilai Kerohanian PANCASILA MERUP NILAI KEROHANIAN, TETAPI MENGAKUI NILAI MATERIAL & VITAL
- 16. Pancasila sbg Nilai Dasar Fundamental Bagi Bangsa & Negara Republik Indonesia DASAR FILOSOFIS Panasila sbg filsafat bangsa & neg RI, mengandung makna bhw dlm setiap aspek kehid. Kbangsaan, kemasyktan, serta keneg. hrs berdasarkan nilai ² Ketuhanan, kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, & Keadilan Pikiran filsft kenegaraan bertolak dr pandangan bhw negara merup persekutuan hdp mns sbg warga dr neg atau organs kemasy, mns, shg dpt dikatakan neg adl organs kemsy dlm hdp mns (legal sociaty) atau masy hukum Negara didirikan oleh mns atas dsr kedudukan kodratnya sbg makhluk Tuhan & sifat kodratnya sbg makhluk sosial
- 17. Scr kausalitas, nilai ² Pancasila mempunyai 2 sifat yi. : bersifat obyektif dan bersifat subyektif; artinya essensi nilai ² Pancasila bersifat universal yi.: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadila, shg dimungkinkan dpt diterapkan di negara lain sekalipun bukan negara Pancasila Nilai-nilai Pancasila Bersifat Obyektif : Rumusan sila ² Pancasila hakikat maknanya yg terdlm menunjukan adanya sifat yg umum universal & abstrak Inti nilai² Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dlm kehid. bgs Ind. /pun pd bgs lain Pancasila yg terkandung dlm Pemb UUD NRI 1945, mnrt ilmu hukum memenuhi syarat sbg staatsfundamentalnorm Bersifat Subyektif : Nilai Pancasila timbul dr bgs Ind, bgs Ind merup kausa materialis; Nilai² Pancasila merup filsafat (pandangan hdp) bgs Ind; shg merup jati diri bgs yg diyakini sbg sumber nilai kebenaran, kebaikan, keadilan dlm hdp bermasy, berbgs, bernegara Nilai² Pancasila mengandung 7 nilai kerohanian. (Dardji Darmo Dihardjo)
- 18. Nilai² Pancasila sbg Nilai Fundamental Negara Nilai² Pancasila sbg dasar filsafat negara hakikatnya merup sumber dr sgl sumber hk dlm neg Ind. Sbg sumber dr sgl hukum, scr obyektif merup. pandangan hdp, kesadaran, cita² hk, serta cita² moral luhur yg meliputi suasana kejiwaan & watak bgs Ind yg tlh dipadatkan & diabstrasikan menjadi lima sila & diterapkan scr yuridis formal menjadi dasar filsafat negara. Nilai² Pancasila scr yuridis memiliki kedud sbg pokok kaidah negara yg fundamental (staatsfundamentalnorm ) Pemb. UUD NRI 1945 yg didlmnya terdpt nilai² Pancasila mengandung 4 pokok pikiran sbg penjabaran nilai² Pancasila, yi: Negara Ind adl neg persatuan yi negara yg melindungi segenap bgs & seluruh tumpah darah Ind., mengatasi sgl paham golongan maupun perorangan (derivasi sila III) II. Negara hendak mewujudkan keadilan bg seluruh rakyat Indonesia (derivasi sila V) III. Negara berkedaulatan rakyat, kerakyatan & permusyawaratan/ perwakilan (demokrasi) (derivasi sila IV) IV. Negara berdasarkan atas ketuhanan YME (derivasi sila I)
- 19. MAKNA NILAI² SETIAP SILA PANCASILA Sbg Dasar Filsafat Neg., nilai² Pancasila : “ suatu sistem nilai ”. Nilai² yg terkandung dalam Pancasila adlh sbb : Sila I, Neg yg didirikan bgs Ind merup pengejawantahan tujuan mns sbg makhluk Tuhan YME. Oki sgl hal yg berkait dg pelaks & penyelengg neg, politik, pemerintahan, hukum, kebebasan & HAM hrs dijiwai nilai Ketuhanan YME. Konsekuensi : setiap WN memiliki kebebasan memeluk agama & menjalankan ibadah sesuai keimanan & keperca- yaan masing² ( Psl. 29 : 2 UUD NRI 1945) 2. Sila II, Neg hrs menjunjung tinggi harkat & martabat mns sbg makhluk yg beradab sesuai hak² kodratnya yg dijamin dlm peraturan perundang-undangan. Kemanusiaan yg adil & beradab mengandung nilai “ kesadaran sikap moral & tingkah laku mns yg didasarkan pd potensi budi nurani mns dlm hub dg norma ² & kebudayaan pd umumnya, baik thdp diri sendiri, thdp sesama mns, maupun dg lingkungannya”. Nilai kemanusiaan yg adil & beradab adlh perwujudan nilai kemanusiaan sbg makhluk yg berbudaya, bermoral & beragama
- 20. 3. Sila III, mengandung nilai bhw. : “ neg adlh penjelmaan sifat kodrat mns yg monodualis yaitu sbg makhluk individu & makhluk sosial. Neg. merup persekutuan hidup bersama diantara elemen yg membentuk neg yg berupa suku, ras, kel, gol/pun agama. Konsekuensi : Negara beraneka ragam tetapi satu, mengikat diri dlm persatuan yg dilukis dlm Seloka “Bhineka Tunggal Ika” Negara mengatasi sgl paham gol, suku, ras, individu, maupun golongan agama. Nilai Persatuan Ind. didasari & dijiwai oleh sila Ketuhanan YME & Kemanusiaan yg adil & beradab. Didalamnya terkandung nilai bhw “ nasionalisme Indonesia ” adalah nasionalisme religius, yaitu nasionalisme yg bermoral Ketuhanan YME, yg humanistik, menjunjung tinggi Harkat & martabat mns sbg makhluk Tuhan.
- 21. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI ANTI ETIMOLOGI Idea : gagasan, konsep, cita ², pengertian dst. Logis : ilmu “ ilmu penget. ttg ide²” ( the science of ideas ) atau ajaran ttg pengertian² dasar. ARTI TERMINOLOGI : Kumpulan gagasan ², ide², keyakinan², kepercayaan² yg menyeluruh & sistematis, yg menyangkut & mengatur tingkah laku sekel. Mns tertentu dlm berbagai bid. kehidupan. Ciri ² Ideologi Negara, dlm arti cita² negara sbg. asas kerohanian adalah : Memp. derajat tertinggi sbg nilai hdp kebangsaan & keneg. Mewujudkan asas kerohanian, pandangan hidup, pandangan dunia, pedoman hdp, pegangan hdp yg dipelihara, dikembngkn, diamalkan, dilestarikan kpd generasi berikutnya, diperjuangkan & dipertahankan dg kesediaan berkorban ( Notonagoro )
- 22. Pancasila memenuhi Ciri Ideologi Negara karena : 1. Merupakan staatsfundamentalnorm; 2. sebagai asas kerohanian Scr kausalitas Pancasila sblm disahkan menjadi Dasar Filsafat Negara, nilai ²nya tlh ada & berasal dr bgs Ind. sendiri yg berupa : nilai adat-istiadat, nilai kebudayaan, & nilai religius. Nilai² tsb oleh pendiri neg diangkat & dirumuskan scr musyawarah mufakat berdsrkan moral luhur, kemud disahkan menjadi Dasar Filsafat Negara. NILAI ² PANCASILA Bangsa Ind. DIGALI & DIANGKAT DIRUMUSKAN DITETAPKAN MJADI DSR. NEG. BPUPKI PPKI KAUSA MATERIALIS KAUSA FORMALIS KAUSA EFFISIEN Asal Mula Karya
- 23. PANCASILA sbg dasar filsafat & ideologi bgs & neg. Ind. Terbentuk melalui proses Yg cukup panjang dlm sejarah bangsa Ind. ; Tidak spti ideologi ² yg lain di dunia yg hanya diciptakan Oleh seorang saja. Berdasarkan Teori Kausalitas, proses terjadinya Pancasila dibedakan menjadi 2 yaitu : 1. Asal mula Langsung; 2. Asal mula Tidak Langsung Pengertian asal mula scr ilmiah filsafati dibedakan atas 4 macam : Kausa Materialis; Kausa Formalis; Kausa Efficient; Kausa Finalis ( Bagus, 1991, 158 )
- 24. KEPENDUDUKAN & FUNGSI PANCASILA Sbg Pandangan Hidup Bangsa , adalah nilai ² luhur yg menjadi tolok ukur dlm melakukan kebaikan² yg bersifat mendasar & abadi dlm tata hidup mns. Sbg Dasar Negara = Dasar Filsafat = Dasar Filsafah Negara (Philosophisce Grondslag) = Ideologi Negara (staatside) Pancasila merup dsr nilai serta norma untuk mengatur pemer. Neg. (Pancasila merup dsr untuk mengatur penyelengg. Neg.) Konsekuensinya : sgl pelaks. & penyelengg. Neg. terutama peraturan per-UU-an, include proses reformasi hrs dijabarkan dr nilai² Pancasila. Pancasila merup sumber dr sgl sumber hukum
Kamis, 13 September 2012
Filsafat pancasila — Presentation Transcript
Minggu, 09 September 2012
TOKOH TOKOH PSIKOLOGI
Mempelajari ilmu psikologi tentu belum terasa lengkap tanpa mengenal
para tokoh yang menjadi pendiri atau yang mempelopori berbagai teori
psikologi yang digunakan saat ini. Selain itu demi memenuhi banyak
permintaan dari para pembaca, maka kami mencoba untuk menguraikan
riwayat singkat para tokoh psikologi dan hasil karya mereka.
Wilhelm Wundt
(1832 - 1920)
Wilhelm
Wundt dilahirkan di Neckarau pada tanggal 18 Agustus 1832 dan wafat di
Leipzig pada tanggal 31 Agustus 1920. Wilhelm Wundt seringkali dianggap
sebagai bapak psikologi modern berkat jasanya mendirikan laboratorium
psikologi pertama kali di Leipzig. Ia mula-mula dikenal sebagai seorang
sosiolog, dokter, filsuf dan ahli hukum. Gelar kesarjanaan yang
dimilikinya adalah dari bidang hukum dan kedokteran. Ia dikenal sebagai
seorang ilmuwan yang banyak melakukan penelitian, termasuk penelitian
tentang proses sensory (suatu proses yang dikelola oleh panca indera).
Pada tahun 1875 ia pindah ke Leipzig, Jerman, dan pada tahun 1879 ia
dan murid-muridnya mendirikan laboratorium psikologi untuk pertama
kalinya di kota tersebut. Berdirinya laboratorium psikologi inilah yang
dianggap sebagai titik tolak berdirinya psikologi sebagai ilmu
pengetahuan yang terpisah dari ilmu-ilmu induknya (Ilmu Filsafat &
Ilmu Faal). Sebelum tahun 1879 memang orang sudah mengenal psikologi,
tetapi belum ada orang yang menyebut dirinya sarjana psikologi.
Sarjana-sarjana yang mempelajari psikologi umumnya adalah para filsuf,
ahli ilmu faal atau dokter. Wundt sendiri asalnya adalah seorang dokter,
tetapi dengan berdirinya laboratorium psikologinya, ia tidak lagi
disebut sebagai dokter atau ahli ilmu faal, karena ia mengadakan
eksperimen-eksperimen dalam bidang psikologi di laboratoriumnya.
Wundt
mengabdikan diri selama 46 tahun sisa hidupnya untuk melatih para
psikolog dan menulis lebih dari 54.000 halaman laporan penelitian dan
teori. Buku-buku yang pernah ditulisnya antara lain: "Beitrage Zur Theorie Der Sines Wahrnemung" (Persepsi yang dipengaruhi kesadaran, 1862), "Grund zuge der Physiologischen Psychologie" (Dasar fisiologis dari gejala-gejala psikologi, 1873) dan "Physiologische Psychologie".
|
|||||
Ivan Pavlov (1849 - 1936) Ivan Petrovich Pavlov dilahirkan di Rjasan pada tanggal 18 September 1849 dan wafat di Leningrad pada tanggal 27 Pebruari 1936. Ia sebenarnya bukanlah sarjana psikologi dan tidak mau disebut sebagai ahli psikologi, karena ia adalah seorang sarjana ilmu faal yang fanatik. Eksperimen Pavlov yang sangat terkenal di bidang psikologi dimulai ketika ia melakukan studi tentang pencernaan. Dalam penelitian tersebut ia melihat bahwa subyek penelitiannya (seekor anjing) akan mengeluarkan air liur sebagai respons atas munculnya makanan. Ia kemudian mengeksplorasi fenomena ini dan kemudian mengembangkan satu studi perilaku (behavioral study) yang dikondisikan, yang dikenal dengan teori Classical Conditioning. Menurut teori ini, ketika makanan (makanan disebut sebagai the unconditioned or unlearned stimulus - stimulus yang tidak dikondisikan atau tidak dipelajari) dipasangkan atau diikutsertakan dengan bunyi bel (bunyi bel disebut sebagai the conditioned or learned stimulus - stimulus yang dikondisikan atau dipelajari), maka bunyi bel akan menghasilkan respons yang sama, yaitu keluarnya air liur dari si anjing percobaan. Hasil karyanya ini bahkan menghantarkannya menjadi pemenang hadiah Nobel. Selain itu teori ini merupakan dasar bagi perkembangan aliran psikologi behaviourisme, sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi penelitian mengenai proses belajar dan pengembangan teori-teori tentang belajar. | |||||
Emil Kraepelin (1856 - 1926) Emil Kraepelin dilahirkan pada tanggal 15 Pebruari 1856 di Neustrelitz dan wafat pada tanggal 7 Oktober 1926 di Munich. Ia menajdi dokter di Wurzburg tahun 1878, lalu menjadi dokter di rumah sakit jiwa Munich. Pada tahun 1882 ia pindah ke Leipzig untuk bekerja dengan Wundt yang pernah menjadi kawannya semasa mahasiswa. Dari tahun 1903 sampai meninggalnya, ia menjadi profesor psikiatri di klinik psikiatri di Munich dan sekaligus menjadi direktur klinik tersebut. Emil Kraepelin adalah psikiatris yang mempelajari gambaran dan klasifikasi penyakit-penyakit kejiwaan, yang akhirnya menjadi dasar penggolongan penyakit-penyakit kejiwaan yang disebut sebagai Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), diterbitkan oleh American Psychiatric Association (APA). Emil Kraepelin percaya bahwa jika klasifikasi gejala-gejala penyakit kejiwaan dapat diidentifikasi maka asal usul dan penyebab penyakit kejiwaan tersebut akan lebih mudah diteliti. Kraepelin menjadi terkenal terutama karena penggolongannya mengenai penyakit kejiwaan yang disebut psikosis. Ia membagi psikosis dalam dua golongan utama yaitu dimentia praecox dan psikosis manic-depresif. Dimentia praecox merupakan gejala awal dari penyakit kejiwaan yang disebut schizophrenia. Kraepelin juga dikenal sebagai tokoh yang pertama kali menggunakan metode psikologi pada pemeriksaan psikiatri, antara lain menggunakan test psikologi untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan kejiwaan. Salah satu test yang diciptakannya di kenal dengan nama test Kraepelin. Test tersebut banyak digunakan oleh para sarjana psikologi di Indonesia pada era tahun 1980an. |
|||||
Sigmund Freud (1856 - 1939)
Sigmund
Freud dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg (Austria), pada
masa bangkitnya Hitler, dan wafat di London pada tanggal 23 September
1939. Ia adalah seorang Jerman keturunan Yahudi. Pada usia 4 tahun ia
dan keluarga pindah ke Viena, dimana ia menghabiskan sebagian besar masa
hidupnya. Meskipun keluarganya adalah Yahudi namun Freud menganggap
bahwa dirinya adalah atheist.
Semasa muda ia merupakan anak favorit ibunya. Dia adalah satu-satunya
anak (dari tujuh bersaudara) yang memiliki lampu baca (sementara yang
lain hanya menggunakan lilin sebagai penerang) untuk membaca pada malam
hari dan satu-satunya anak yang diberi sebuah kamar dan perabotan cukup
memadai untuk menunjang keberhasilan sekolahnya. Freud dikenal sebagai
seorang pelajar yang jenius, menguasai 8 (delapan) bahasa dan
menyelesaikan sekolah kedokteran pada usia 30 tahun. Setelah lulus ia
memutuskan untuk membuka praktek di bidang neurologi.
Pada
tahun 1900, Freud menerbitkan sebuah buku yang menjadi tonggak lahirnya
aliran psikologi psikoanalisa. Buku tersebut berjudul Interpretation of Dreams yang masih dikenal sampai hari ini. Dalam buku ini Freud memperkenalkan konsep yang disebut "unconscious mind" (alam ketidaksadaran). Selama periode 1901-1905 dia menerbitkan beberapa buku, tiga diantaranya adalah The Psychopathology of Everyday Life (1901), Three Essays on Sexuality (1905), dan Jokes and Their relation to the Unconscious (1905).
Pada
tahun 1902 dia diangkat sebagai profesor di University of Viena dan
saat ini namanya mulai mendunia. Pada tahun 1905 ia mengejutkan dunia
dengan teori perkembangan psikoseksual (Theory of Psychosexual Development)
yang mengatakan bahwa seksualitas adalah faktor pendorong terkuat untuk
melakukan sesuatu dan bahwa pada masa balita pun anak-anak mengalami
ketertarikan dan kebutuhan seksual. Beberapa komponen teori Freud yang
sangat terkenal adalah:
Istilah
psikoanalisa yang dikemukakan Freud sebenarnya memiliki beberapa makna
yaitu: (1) sebagai sebuah teori kepribadian dan psikopatologi, (2)
sebuah metode terapi untuk gangguan-gangguan kepribadian, dan (3) suatu
teknik untuk menginvestigasi pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan
individu yang tidak disadari oleh individu itu sendiri.
Sejak the Psychoanalytic Society
(Perhimpunan Masyarakat Psikoanalisa) didirikan pada tahun 1906, maka
muncul beberapa ahli psikologi yang dua diantaranya adalah Alfred Adler
dan Carl Jung. Pada tahun 1909 Freud mulai dikenal di seluruh dunia
ketika ia melakukan perjalanan ke USA untuk menyelenggarkan Konferensi
International pertama kalinya.
Freud
dikenal sebagai seorang perokok berat yang akhirnya menyebabkan dia
terkena kanker pada tahun 1923 dan memaksanya untuk melakukan lebih dari
30 kali operasi selama kurang lebih 16 tahun. Pada tahun 1933, partai
Nazy di Jerman melakukan pembakaran terhadap buku-buku yang ditulis oleh
Freud. Dan ketika Jerman menginvasi Austria tahun 1938, Freud terpaksa
melarikan diri ke Inggris dan akhirnya meninggal di sana setahun
kemudian.
|
|||||
Alfred Binet (1857 - 1911)
Alfred
Binet dikenal sebagai seorang psikolog dan juga pengacara (ahli hukum).
Hasil karya terbesar dari Alfred Binet di bidang psikologi adalah apa
yang sekarang ini dikenal dengan Intelligence Quotient atau IQ.
Sebagai anggota komisi investigasi masalah-masalah pendidikan di
Perancis, Alfred Binet mengembangkan sebuah test untuk mengukur usia
mental (the mental age atau MA) anak-anak yang akan masuk
sekolah. Usia mental tersebut merujuk pada kemampuan mental anak pada
saat ditest dibandingkan pada anak-anak lain di usia yang berbeda.
Dengan kata lain, jika seorang anak dapat menyelesaikan suatu test atau
memberikan respons secara tepat terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
diperuntukan bagi anak berusia 8 (delapan) maka ia dikatakan telah
memiliki usia mental 8 (delapan) tahun.
Test
yang dikembangkan oleh Binet merupakan test intelegensi yang pertama,
meskipun kemudian konsep usia mental mengalami revisi sebanyak dua kali
sebelum dijadikan dasar dalam test IQ. Pada tahun 1914, tiga tahun
setelah Binet wafat, seorang psikolog Jerman, William Stern, mengusulkan
bahwa dengan membagi usia mental anak dengan usia kronological (Chronological Age
atau CA), maka akan lebih memudahkan untuk memahami apa yang dimaksud
"Intelligence Quotient". Rumus ini kemudian direvisi oleh Lewis Terman,
dari Stanford University, yang mengembangkan test untuk orang-orang
Amerika. Lewis mengalikan formula yang dikembangkan Stern dengan angka
100. Perhitungan statistik inilah yang kemudian menjadi definisi atau
rumus untuk menentukan Intelligensi seseorang: IQ=MA/CA*100. Test IQ inilah yang dikemudian hari dinamai Stanford-Binet Intelligence Test yang masih sangat populer sampai dengan hari ini.
|
|||||
Alfred Adler(1870 - 1937) Alfred Adler dilahirkan pada tanggal 7 Pebruari 1870 di Viena (Austria) dan wafat pada tanggal 28 Mei 1937 di Aberdeen (Skotlandia). Ia adalah seorang Yahudi yang lahir dari keluarga yang termasuk dalam status sosial ekonomi kelas menengah pada saat itu. Semasa muda Adler mengalami masa-masa yang sangat sulit. Ketika ia berusia 5 tahun ia terkena penyakit pneumonia (radang paru-paru) yang menurut dokter hampir mustahil untuk disembuhkan. Ketika mendengar kabar tersebut, Adler berjanji jika ia bisa sembuh maka ia akan menjadi dokter dan bertekad untuk memerangi penyakit yang mematikan tersebut. Akhirnya pada tahun 1895, setelah dinyatakan sembuh dari penyakitnya, ia benar-benar mewujudkan tekadnya dan berhasil meraih gelar sarjana kedokteran dari University of Vienna. Ia akhirnya dikenal sebagai seorang ahli penyakit dalam. Tahun 1898, ia menulis buku pertamanya yang memfokuskan pada pendekatan kemanusiaan dan penyakit dari sudut pandang individu sebagai pribadi bukan membagi-baginya menjadi gejala, insting, atau dorongan-dorongan. Pada tahun 1902, ia mendapat tawaran kerjasama dari Freud untuk bergabung dalam kelompok diskusi untuk membahas masalah psikopatologi. Adler akhirnya ikut bergabung dan kemudian menjadi pengikut setia Freud, namun hubungan tersebut tidak berlangsung lama. Pada tahun 1907, Adler menulis sebuah paper berjudul "Organ Inferiority" yang menjadi pemicu rusaknya hubungan Freud dengan Adler. Dalam tulisan tersebut Adler mengatakan bahwa setiap manusia pada dasarnya mempunyai kelemahan organis. Berbeda dengan hewan, manusia tidak dilengkapi dengan alat-alat tubuh untuk melawan alam. Kelemahan-kelemahan organis inilah yang justru membuat manusia lebih unggul dari makhluk-makhluk lainnya, karena mendorong manusia untuk melakukan kompensasi (menutupi kelemahan). Adler juga tidak sependapat dengan teori psikoseksual Freud. Pada tahun 1911, Adler meninggalkan kelompok diskusi, bersama dengan delapan orang koleganya, dan mendirikan sekolah sendiri. Sejak itu ia tidak pernah bertemu lagi dengan Freud. |
|||||
Carl Jung
(1875 - 1961)
Carl
Gustav Jung dilahirkan pada tanggal 26 Juli 1875 di Kesswyl
(Switzerland) dan wafat pada tanggal 6 Juni 1961 di Kusnacht
(Switzerland). Dimasa kanak-kanak Jung sudah sangat terkesan dengan
mimpi, visi supernatural, dan fantasi. Ia menyakini bahwa dirinya
memiliki informasi rahasia tentang masa depan dan berfantasi bahwa
dirinya merupakan dua orang yang berbeda.
Jung
lulus dari fakultas kedokteran di University of Basel dengan
spesialisasi di bidang psikiatri pada tahun 1900. Pada tahun yang sama
ia bekerja sebagai assistant di rumah sakit jiwa Zurich yang membuatnya tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang kehidupan para pasien schizophrenic yang akhirnya membawa Jung melakukan kontak dengan Freud. Setelah membaca tulisan Freud yang berjudul Interpretation of Dreams,
Jung mulai melakukan korespondensi dengan Freud. Akhirnya mereka
bertemu di rumah Freud di Vienna tahun 1907. Dalam pertemuan tersebut
Freud begitu terkesan dengan kemampuan intelektual Jung dan percaya
bahwa Jung dapat menjadi juru bicara bagi kepentingan psikoanalisa
karena ia bukan orang Yahudi. Jung juga dianggap sebagai orang yang
patut menjadi penerus Freud dan berkat dukungan Freud Jung kemudian
terpilih sebagai presiden pertama International Psychoanalytic Association
pada tahun 1910. Namun pada tahun 1913, hubungan Jung dan Freud menjadi
retak. Tahun berikutnya, Jung mengundurkan diri sebagai presiden dan
bahkan keluar dari keanggotaan assosiasi tersebut. Sejak saat itu Jung
dan Freud tidak pernah saling bertemu.
|
|||||
John Watson
(1878 - 1958)
John
Broades Watson dilahirkan di Greenville pada tanggal 9 Januari 1878 dan
wafat di New York City pada tanggal 25 September 1958. Ia mempelajari
ilmu filsafat di University of Chicago dan memperoleh gelar Ph.D pada
tahun 1903 dengan disertasi berjudul "Animal Education". Watson dikenal sebagai ilmuwan yang banyak melakukan penyelidikan tentang psikologi binatang.
Pada
tahun 1908 ia menjadi profesor dalam psikologi eksperimenal dan
psikologi komparatif di John Hopkins University di Baltimore dan
sekaligus menjadi direktur laboratorium psikologi di universitas
tersebut. Antara tahun 1920-1945 ia meninggalkan universitas dan bekerja
dalam bidang psikologi konsumen.
John Watson dikenal sebagai pendiri aliran behaviorisme di Amerika Serikat. Karyanya yang paling dikenal adalah "Psychology as the Behaviourist view it"
(1913). Menurut Watson dalam beberapa karyanya, psikologi haruslah
menjadi ilmu yang obyektif, oleh karena itu ia tidak mengakui adanya
kesadaran yang hanya diteliti melalui metode introspeksi. Watson juga
berpendapat bahwa psikologi harus dipelajari seperti orang mempelajari
ilmu pasti atau ilmu alam. Oleh karena itu, psikologi harus dibatasi
dengan ketat pada penyelidikan-penyelidikan tentang tingkahlaku yang
nyata saja. Meskipun banyak kritik terhadap pendapat Watson, namun harus
diakui bahwa peran Watson tetap dianggap penting, karena melalui dia
berkembang metode-metode obyektif dalam psikologi.
Peran
Watson dalam bidang pendidikan juga cukup penting. Ia menekankan
pentingnya pendidikan dalam perkembangan tingkahlaku. Ia percaya bahwa
dengan memberikan kondisioning tertentu dalam proses pendidikan, maka
akan dapat membuat seorang anak mempunyai sifat-sifat tertentu. Ia
bahkan memberikan ucapan yang sangat ekstrim untuk mendukung pendapatnya
tersebut, dengan mengatakan: "Berikan kepada saya sepuluh orang anak,
maka saya akan jadikan ke sepuluh anak itu sesuai dengan kehendak saya".
|
|||||
Max Wertheimer
(1880 - 1943)
Max
Wertheimer dilahirkan di Praha pada tanggal 15 April 1880 dan wafat pada
tanggal 12 Oktober 1943 di New York. Max Wertheimer dianggap sebagai
pendiri psikologi Gestalt bersama-sama dengan Wolfgang Kohler dan
Kurt Koffka. Max mempelajari imu hukum selama beberapa tahun sebelum
akhirnya dia mendapatkan gelar Ph.D. di bidang psikologi. Dia kemudian
diangkat menjadi professor dan sempat bekerja di beberapa universitas di
Jerman sebelum hijrah ke Amerika Serikat karena terjadi perang di benua
Eropa pada tahun 1934. Di Amerika ia bekerja di New School for Research
di New York city sampai akhir hayatnya.
Pada
tahun 1910, ketika berusia 30 tahun, Max memperlihatkan ketertarikannya
untuk meneliti tentang persepsi setelah ia melihat sebuah alat yang
disebut "stroboscope" (benda berbentuk kotak yang diberi alat
untuk melihat ke dalamkotak tersebut) di toko mainan anak-anak. Setelah
melakukan beberapa penelitian dengan alat tersebut, dia mengembangkan
teori tentang persepsi yang sering disebut dengan teori Gestalt.
Dalam bukunya yang berjudul "Investigation of Gestalt Theory" (1923), Wertheimer mengemukakan hukum-hukum Gestalt sebagai berikut:
|
|||||
Henry A. Murray(1893 - 1988)
Henry
Alexander Murray dilahirkan di New York pada tanggal 13 Mei 1893 dan
meninggal pada tahun 1988. Sama seperti pandangan psikoanalisa, Henry
Murray juga berpendapat bahwa kepribadian akan dapat lebih mudah
dipahami dengan cara menyelidiki alam ketidaksadaran seseorang (unconscious mind). Murray menjadi professor psikologi di Harvard University dan mengajar disana lebih dari 30 tahun.
Peranan
Murray di bidang psikologi adalah dalam bidang diagnosa kepribadian dan
teori kepribadian. Hasil karya terbesarnya yang sangat terkenal adalah
teknik evaluasi kepribadian dengan metode proyeksi yang disebut dengan "Thematic Apperception Test (TAT)".
Test TAT ini terdiri dari beberapa buah gambar yang setiap gambar
mencerminkan suatu situasi dengan suasana tertentu. Gambar-gambar ini
satu per satu ditunjukkan kepada orang yang diperiksa dan orang itu
diminta untuk menyampaikan pendapatnya atau kesannya terhadap gambar
tersebut. Secara teoritis dikatakan bahwa orang yang melihat
gambar-gambar dalam test itu akan memproyeksikan isi kepribadiannya
dalam cerita-ceritanya.
|
|||||
Jean Piaget (1896 - 1980)
Jean
Piaget dilahirkan di Neuchatel (Switzerland) pada tahun 1896 dan
meninggal di Geneva dalam usia 84 tahun pada tahun 1981. Pada usia 10
tahun ia sudah memulai karirnya sebagai peneliti dan penulis. Piaget
sangat tertarik pada ilmu biology dan ia menulis paper tentang albino sparrow (burung gereja albino) yang semakin membuatnya tertarik untuk mendalami ilmu alam.
Piaget
memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1918 di universitas Neuchatel dalam
bidang ilmu hewan. Pada tahun 1925 ia mulai menunjukkan minatnya pada
bidang filsafat dan pada tahun 1929 ia diangkat menjadi profesor dalam "Scientific Thought" di
Jeneva. Ia mulai terjun dalam dunia psikologi pada tahun 1940 dengan
menjadi direktur laboratorium psikologi di Universitas Jeneva. Lalu
kemudian ia juga terpilih sebagai ketua dari "Swiss Society for Psychologie".
Piaget
adalah seorang tokoh yang amat penting dalam bidang psikologi
perkembangan. Teori-teorinya dalam psikologi perkembangan yang
mengutamakan unsur kesadaran (kognitif) masih dianut oleh banyak orang
sampai hari ini. Teori-teori, metode-metode dan bidang-bidang penelitian
yang dilakukan Piaget dianggap sangat orisinil, tidak sekedar
melanjutkan hal-hal yang sudah terlebih dahulu ditemukan orang lain.
Selama masa jabatannya sebagai profesor di bidang psikologi anak, Piaget banyak melakukan penelitian tentang Genetic Epistemology
(ilmu pengetahuan tentang genetik). Ketertarikan Piaget untuk
menyelidiki peran genetik dan perkembangan anak, akhirnya menghasilkan
suatu mahakarya yang dikenal dengan nama Theory of Cognitive Development (Teori Perkembangan Kognitif).
Dalam
teori perkembangan kognitif, Piaget mengemukakan tahap-tahap yang harus
dilalui seorang anak dalam mencapai tingkatan perkembangan proses
berpikir formal. Teori ini tidak hanya diterima secara luas dalam bidang
psikologi tetapi juga sangat besar pengaruhnya di bidang pendidikan.
|
|||||
Carl Rogers (1902 - 1987) Carl Ransom Rogers dilahirkan di Oak Park, Illinois, pada tahun 1902 dan wafat di LaJolla, California, pada tahun 1987. Semasa mudanya, Rogers tidak memiliki banyak teman sehingga ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca. Dia membaca buku apa saja yang ditemuinya termasuk kamus dan ensiklopedi, meskipun ia sebenarnya sangat menyukai buku-buku petualangan. Ia pernah belajar di bidang agrikultural dan sejarah di University of Wisconsin. Pada tahun 1928 ia memperoleh gelar Master di bidang psikologi dari Columbia University dan kemudian memperoleh gelar Ph.D di dibidang psikologi klinis pada tahun 1931. Pada tahun 1931, Rogers bekerja di Child Study Department of the Society for the prevention of Cruelty to Children (bagian studi tentang anak pada perhimpunan pencegahan kekerasan tehadap anak) di Rochester, NY. Pada masa-masa berikutnya ia sibuk membantu anak-anak bermasalah/nakal dengan menggunakan metode-metode psikologi. Pada tahun 1939, ia menerbitkan satu tulisan berjudul "The Clinical Treatment of the Problem Child", yang membuatnya mendapatkan tawaran sebagai profesor pada fakultas psikologi di Ohio State University. Dan pada tahun 1942, Rogers menjabat sebagai ketua dari American Psychological Society. Carl Rogers adalah seorang psikolog humanistik yang menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka (antara klien dan terapist) dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Rogers menyakini bahwa klien sebenarnya memiliki jawaban atas permasalahan yang dihadapinya dan tugas terapist hanya membimbing klien menemukan jawaban yang benar. Menurut Rogers, teknik-teknik assessment dan pendapat para terapist bukanlah hal yang penting dalam melakukan treatment kepada klien. Hasil karya Rogers yang paling terkenal dan masih menjadi literatur sampai hari ini adalah metode konseling yang disebut Client-Centered Therapy. Dua buah bukunya yang juga sangat terkenal adalah Client-Centered Therapy(1951) dan On Becoming a Person (1961). |
|||||
Erik Erikson (1902 - 1994) Erik Homburger Erikson dilahirkan di Frankfurt, Jerman, pada tahun 1902. Ayahnya adalah seorang keturunan Denmark dan Ibunya seorang Yahudi. Erikson belajar psikologi pada Anna Freud (putri dari Sigmund Freud) di Vienna Psycholoanalytic Institute selama kurun waktu tahun 1927-1933. Pada tahun 1933 Erikson pindah ke Denmark dan disana ia mendirikan pusat pelatihan psikoanalisa (psychoanalytic training center). Pada tahun 1939 ia pindah ke Amerika serikat dan menjadi warga negara tersebut, dimana ia sempat mengajar di beberapa universitas terkenal seperti Harvard, Yale, dan University of California di Berkley. Erik Erikson sangat dikenal dengan tulisan-tulisannya di bidang psikologi anak. Berangkat dari teori tahap-tahap perkembangan psikoseksual dari Freud yang lebih menekankan pada dorongan-dorongan seksual, Erikson mengembangkan teori tersebut dengan menekankan pada aspek-aspek perkembangan sosial. Dia mengembangkan teori yang disebut theory of Psychosocial Development (teori perkembangan psikososial) dimana ia membagi tahap-tahap perkembangan manusia menjadi delapan tahapan. Beberapa buku yang pernah ditulis oleh Erikson dan mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat, diantaranya adalah: (1) Young Man Luther: A Study in Psychoanalysis and History (1958), (2) Insight and Responsibility (1964), dan Identity: Youth and Crisis (1968). |
|||||
Burrhus F. Skinner (1904 - 1990)
Burrhus Frederic Skinner dilahirkan di sebuah kota kecil bernama
Susquehanna, Pennsylvania, pada tahun 1904 dan wafat pada tahun 1990
setelah terserang penyakit leukemia. Skinner dibesarkan dalam keluarga
sederhana, penuh disiplin dan pekerja keras. Ayahnya adalah seorang
jaksa dan ibunya seorang ibu rumah tangga.
Skinner mendapat gelar Bachelor di Inggris dan berharap bahwa dirinya dapat menjadi penulis. Semasa bersekolah memang ia sudah menulis untuk sekolahnya, tetapi ia menempatkan dirinya sebagai outsider (orang luar), menjadi atheist, dan sering mengkritik sekolahnya dan agama yang menjadi panutan sekolah tersebut. Setelah lulus dari sekolah tersebut, ia pindah ke Greenwich Village di New York City dan masih berharap untuk dapat menjadi penulis dan bekerja di sebuah surat kabar. Pada tahun 1931, Skinner menyelesaikan sekolahnya dan memperoleh gelar sarjana psikologi dari Harvard University. Setahun kemudian ia juga memperoleh gelar doktor (Ph.D) untuk bidang yang sama. Pada tahun 1945, ia menjadi ketua fakultas psikologi di Indiana University dan tiga tahun kemudian ia pindah ke Harvard dan mengajar di sana sepanjang karirnya. Meskipun Skinner tidak pernah benar-benar menjadi penulis di surat kabar seperti yang diimpikannya, ia merupakan salah satu psikolog yang paling banyak menerbitkan buku maupun artikel tentang teori perilaku/tingkahlaku, reinforcement dan teori-teori belajar. Skinner adalah salah satu psikolog yang tidak sependapat dengan Freud. Menurut Skinner meneliti ketidaksadaran dan motif tersembunyi adalah suatu hal yang percuma karena sesuatu yang bisa diteliti dan diselidiki hanya perilaku yang tampak/terlihat. Oleh karena itu, ia juga tidak menerima konsep tentang self-actualization dari Maslow dengan alasan hal tersebut merupakan suatu ide yang abstrak belaka. Skinner memfokuskan penelitian tentang perilaku dan menghabiskan karirnya untuk mengembangkan teori tentang Reinforcement. Dia percaya bahwa perkembangan kepribadian seseorang, atau perilaku yang terjadi adalah sebagai akibat dari respond terhadap adanya kejadian eksternal. Dengan kata lain, kita menjadi seperti apa yang kita inginkan karena mendapatkan reward dari apa yang kita inginkan tersebut. Bagi Skinner hal yang paling penting untuk membentuk kepribadian seseorang adalah melalui Reward & Punishment. Pendapat ini tentu saja amat mengabaikan unsur-unsur seperti emosi, pikiran dan kebebasan untuk memilih sehingga Skinner menerima banyak kritik. |
|||||
Abraham Maslow (1908 - 1970)
Abraham
Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tahun 1908 dan wafat pada
tahun 1970 dalam usia 62 tahun. Maslow dibesarkan dalam keluarga Yahudi
dan merupakan anak tertua dari tujuh bersaudara. Masa muda Maslow
berjalan dengan tidak menyenangkan karena hubungannya yang buruk dengan
kedua orangtuanya. Semasa kanak-kanak dan remaja Maslow merasa bahwa
dirinya amat menderita dengan perlakuan orangtuanya, terutama ibunya.
Keluarga
Maslow amat berharap bahwa ia dapat meraih sukses melalui dunia
pendidikan. Untuk menyenangkan kemauan ayahnya, Maslow sempat belajar di
bidang Hukum tetapi kemudian tidak dilanjutkannya. Ia akhirnya
mengambil bidang studi psikologi di University of Wisconsin, dimana ia
memperoleh gelar Bachelor tahun 1930, Master tahun 1931, dan Ph.D pada
tahun 1934.
Abraham
Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow
percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya
sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini
adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan).
Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki,
mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang
paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut
adalah sebagai berikut:
|
|||||
Hans Eysenck (1916 - 1997) Hans Jurgen Eysenck dilahirkan di Berlin, Jerman, pada tahun 1916. Kedua orangtuanya adalah selebritis yang sangat berharap bahwa Eysenck kelak dapat menjadi seorang aktor. Pada usia 2 tahun Eysenck terpaksa dibesarkan oleh neneknya karena orangtuanya bercerai. Setelah tamat SMU Eysenck memutuskan untuk melanjutkan sekolah di luar negeri karena ia merasa tidak senang dengan Regim Nazi. Ia memang meninggalkan Jerman dan akhirnya menetap di Inggris, dimana ia memperoleh gelar Ph.D. di bidang psikologi dari University of London. Sejak saat itu ia telah menulis lebih dari 50 buku dan 600 artikel penelitian dengan berbagai topik. Oleh sebab itu, oleh para pengkritiknya ia sering dianggap sebagai seorang yang serba bisa dan ahli membuat teori (meskipun banyak juga teori yang didukung oleh hasil penelitiannya). Eysenck adalah seorang ahli teori biologi dan hal ini membuatnya terinspirasi untuk melakukan penelitian pada komponen-komponen biologis dari kepribadian. Dia mengatakan bahwa intelegensi merupakan sesuatu yang diturunkan sejak lahir. Ia juga memperkenalkan konsep ekstroversi (introversi-ekstraversi) dan neurotisme (neurotik-stabil) sebagai dua dimensi dasar kepribadian. Dia percaya bahwa karakteristik kepribadian dapat diuraikan berdasarkan dua dimensi tersebut, yang disebutnya dengan "Supertraits". |
|||||
Albert Bandura (1925 - ) Albert Bandura dilahirkan pada tahun 1925 di Alberta, Canada. Dia memperoleh gelar Master di bidang psikologi pada tahun 1951 dan setahun kemudian ia juga meraih gelar doktor (Ph.D). Setahun setelah lulus, ia bekerja di Standford University. Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial (Social Learning Theory), salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Albert Bandura menjabat sebagai ketua APA pada tahun 1974 dan pernah dianugerahi penghargaan Distinguished Scientist Award pada tahun 1972. diambil dari: http://www.e-psikologi.com/epsi/tokoh.asp |
Langganan:
Postingan (Atom)