Senin, 26 November 2012

Penemuan Terbaru Dampak Negative Merokok

Ada banyak kajian tentang dampak buruk yang disebabkan oleh merokok. Dan satu kajian terbaru menambah daftar tersebut.
Para peneliti di King's College London menyatakan merokok bisa ''membusukkan'' otak dengan merusak memori, kemampuan belajar dan daya nalar.
Sebuah penelitian terhadap 8.800 orang menunjukkan orang berusia 50 tahun keatas yang mengalami tekanan dar

ah tinggi dan kelebihan berat badan juga sepertinya mempengaruhi otak, tetapi dengan tingkat yang lebih rendah.
Para ilmuwan yang terlibat dalam penelitian mengatakan orang perlu mewaspadai bahwa gaya hidup bisa merusak pikiran termasuk badan.
Kajian ini diterbitkan dalam jurnal Age and Ageing.
Para peneliti menyelidiki hubungan antara kemungkinan serangan jantung atau stroke dan keadaan otak.
Data tentang kesehatan dan gaya hidup satu kelompok orang berusia 50 tahun keatas dikumpulkan dengan melakukan tes otak, seperti membuat partisipan belajar bahasa baru atau nama dan binatang sebanyak mungkin dalam semenit.
Mereka kembali diuji setelah empat dan delapan tahun kemudian.

Menurun

Hasilnya menunjukkan bahwa resiko serangan jantung atau stroke ''secara signifikan terkait dengan penurunan kognitif'' terhadap mereka yang menunjukkan resiko tertinggi penurunan terbesar.
Disebutkan juga ada ''hubungan konsisten'' diantara merokok dan nilai yang rendah dalam tes.
Salah satu peneliti, Dr Alex Dregan, mengatakan: ''Penurunan kognitif menjadi lebih umum dengan penuaan dan peningkatan jumlah orang yang mengalami gangguan fungsional sehari-hari''.
"Kami telah mengidentifikasi sejumlah faktor resiko yang bisa dihubungkan dengan akselerasi penurunan kognitif, yang semuanya bisa dimodifikasi.''
Dia menambahkan: ''Kami harus membuat orang menyadari pentingnya untuk melakukan perubahan gaya hidup karena resiko penurunan kognitif.''
Para peneliti tidak mengetahui bagaimana penurunan itu bisa berdampak pada kehidupan sehari-hari orang yang terpengaruh. Mereka juga tidak yakin apakah penurunan dini fungsi otak bisa mengarah kepada demensia.

Jantung dan otak

Dr Simon Ridley, dari lembaga Riset Alzheimer Inggris mengatakan: ''Penelitian berulangkali menghubungkan rokok dan tekanan darah tinggi dengan resiko penurunan kognitif yang besar dan demensia, dan penelitian ini menambah pembuktian.''
"Penurunan kognitif seiring dengan penambahan usia bisa berkembang menjadi demensia, dan mengungkap faktor-faktor yang terkait dengan penurunan ini bisa menjadi sangat penting untuk menemukan cara-cara untuk mencegah kondisi tersebut.''
"Hasil ini menggarisbawahi pentingnya untuk menjaga kesehatan kardiovaskuler sejak usia menengah.''
Komunitas Alzheimer mengatakan: ''Kami semua tahu, merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan kelebihan berat badan adalah buruk untuk jantung. Penelitian ini menambah bukti bahwa mereka juga berpengaruh buruk untuk otak kita juga.''
"Satu dari tiga orang di atas 65 tahun akan demensia tetapi ada banyak cara untuk mengurangi resiko ini.''
"Makan diet yang seimbang, menjaga kesehatan dan berat badan, olahraga teratur, tes tekanan darah tinggi dan kolesterol secara berkala dan tidak merokok bisa membuat banyak perbedaan. (bbc~tribunnews/26/11/12)

Kamis, 13 September 2012

Filsafat pancasila — Presentation Transcript

  • 1. FILSAFAT PANCASILA ARTI FILSAFAT : Secara Etimologis : dari bahasa Yunani, terdiri atas kata : philien = mencintai dan sophos = kebijaksanaan. philia = cinta dan sophia = kearifan = pandai Filsafat berarti cinta kebijaksanaan/kearifan. Asal mulanya untk menyebut “ usaha mencari keutamaan mental ” Secara Epistemologi , yakni arti filsafat stlh dikaitkan dg bid. ² ilmu tertentu sesuai perkembangan Ilmu Pengetahuan. Mnrt Nasution, k eselurhn arti filsafat dpt dikelomp. menjadi 2 : Filsafat sebagai produk, yaitu :  sebagai jenis pengetahuan , ilmu, konsep pemikiran para filsuf masa lalu yang lazimnya merup. aliran atau sistem filsafat tertentu ; seperti : idealisme, materialisme, dll.  sebagai jenis problema yang dihadapi mns, sbg hasil aktivitas filsafat dlm mencari kebenaran yg bersumber pd. akal.
  • 2. Filsafat sebagai proses , yakni aktifitas berfilsafat dalam proses pemecahan permasalahan menggunakan cara dan metode tertentu sesuai objeknya. Filsafat merup. sistem IP yg dinamis. Cabang-cabang filsafat yang pokok : Metafisika, membahas ttg. hal ² yg bereksistensi dibalik yg fisis; meliputi bidang : ontologi, kosmologi dan antropologi Epistemologi, berkait dengan persoalan hakikat pengetahuan Metodologi, berkait dengan persoalan hakikat metode dlm IP Logika, berkait dg filsf berfikir, yi. rms ², dalil² berfikir yg benar Etika, berkait dengan tingkah laku moralitas manusia Estetika, berkait dg persoalan hakikat keindahan Filsafat Dlm Pengertian Umum : Penget ahuan & penyelidikan dg aka l budi mengenai hakikat sgl yg ada, sebab -musabab , asal -muasal , dan hukumnya. Teori yg mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan Ilmu yg berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi
  • 3. PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Sistem adalah : suatu keseluruhan yg bag. ²nya memp. hub. saling kerjasama utk tuj. tertentu & scr keselrhn merup. satu kesat. utuh. Syarat² suatu Sistem : Merupakan kesatuan dr bagian² ; Tiap bagian mempunyai fungsi tersendiri ; Saling berhubungan dan saling bergantung ; Untuk mencapai tujuan tertentu ; Terjadi dalam lingkungan yg kompleks . Pancasila memenuhi syarat sbg Sistem Filsafat, krn : Sila ² Pancasila merup. s atu kesat. y g bulat & utuh Sila² Pancasila bereksistensi dlm keteraturan : - bersusun hierarkhis & berbentuk piramidal 3. Ada keterkaitan antar Sila² Pancasila Ada kerjasama antar Sila² Pancasila utk mencapai tujuan Ada tujuan bersama (tsb. Alinea IV Pemb. UUD NRI 1945)
  • 4. Pancasila terdiri atas bag² . yi. sila², di mana setiap sila pd hakikatnya merup. suatu asas dan fungsi sendiri², namun scr keseluruhan merup. suatu kesatuan yang sistematis, karena : 1. Susunan Kesatuan Sila² Pancasila Bersifat Organis 2. Susunan Sila² Pancasila Bersifat Hierarkhis dan Berbentuk Piramidal 3. Rumusan hub. Sila² saling mengisi dan saling mengkualifikasi. 1. Susunan Kesatuan sila-sila Pancasila Bersifat Organis Isi sila ² Pancasila hakikatnya merup. dsr filsft Neg.yg msg² sila merup. asas peradaban. Namun sila² Pancasila m erup. s atu kesat. & keutuhan, krn setiap sila menjadi u nsur (bag.) mutlak dr. Pancasila. Pancasila merup. kesat. yg “ Majemuk Tunggal ”. Konsekuensinya : Setiap sila tdk dpt berdiri sendiri t erlepas dr sila lainnya, & diantara sila satu dgn lainnya tdk saling bertentangan.
  • 5. 2. SUSUNAN SILA ² PANCASILA BERSIFAT HIERARKHIS & BERBENTUK PIRAMIDAL Bentuk piramid susunan sila-2 pancasila scr matematis digunakan utk gambarkan hub hierarki(tingkatan) sila-2 dlm urutan luas (kuantitas)nya, dan dlm hal isi sifat (kualitas)nya Inti urutan 5 sila menunjukan rangkaian tingkat dlm luasnya, & isi sifatnya merup pengkhususan sila ² dimukanya Diantara sila² Pancasila memp hub saling mengikat, shg merup suatu keseluruhan yg bulat; tdk dpt dipisah/dipecah; merup satu kesatuan bulat & utuh 1 2 3 4 5
  • 6. KESATUAN SILA ² PANCASILA SBG SISTEM FILSAFAT Sila ² Pancasila hakikatnya bukan hanya merup kesatuan yg bersifat formal logis, namun meliputi kesatuan dasar ontologis, dasar epistemologis, & dasar aksiologis Susunan Sila ² Pancasila bersifat Hierarkis & berbentuk Piramidal Mgambarkan hub hierarkhi sila ² dlm urut ²an luas Mgambarkan hub hierarki sila² dlm isi sifatnya Ketentuan sila² dlm arti formal logis Merup sistim fils yg kesatuan sila²nya memiliki : dasar ontologis, dasar epistemologi, & dasar aksiologis
  • 7. Dasar Ontologis Sila² Pancasila adalah : mns yg memiliki hakikat mutlak monopluralis . Oki, hakikat dasar ini disebut dasar antropologis Manusia adl subyek pendukung pokok sila² Pancasila , Pd hakikatnya yg ber-Tuhan YME, yg berkemanusiaan…, yg berpersatuan…, yg berkerakyatan…, ialah manusia Dr segi Filsft Neg Pancasila adl “Dasar Filsafat Negara” Pendukung pokok neg adl rakyat & unsur rakyat ialah manusia Jadi tepat jika dlm filsafat Pancasila dinyatakan bahwa hakikat dsr antropologis sila² Pancasila adalah MANUSIA Mns sbg pendukung pokok sila² Pancasila scr ontologis memiliki hal² mutlak : susunan kodrat, sifat kodrat, & kedud. Kodrat . Oleh krn kedud kodrat mns sbg makhluk Tuhan dan sbg makhluk pribadi berdiri sendiri, mk scr hierarkhis sila Ketuhanan YME mendasari & menjiwai 4 sila lainnya
  • 8. Hub. kesesuaian antara neg. dg landasan sila ² Pacasila adlh. berupa hub. sebab akibat, yaitu : Neg. sebagai pendukung hubungan, sdgkan Tuhan, mns, satu., rakyat, & adil sbg pokok pangkal hubungan Landasan sila ² Pancasila adlh . Tuhan, mns., satu, rakyat, & adil sbg sebab, adapun neg. adlh sbg akibat Sbg. sistem fils. landasan sila ² dlm hal isinya menunjukkan suatu hakikat makna yg bertingkat, & ditinjau dr keluasannya memiliki bentuk piramid. Hal ini dpt dijelaskan : “… sebenarnya ada hub. sebab-akibat antara neg. umumnya dg mns. krn neg. adlh lembaga kemanusiaan yang diadakan oleh manusia. Adapun Tuhan adlh asal dr sgl sesuatu, termasuk manusia, shg terdpt hub. sebab & akibat yg langsung antara negara dg asal mula segala sesuatu. Rakyat adlh jumlah dr manusia² pribadi, shg. Ada hub sebab akibat antara neg. dg rakyat …dst.
  • 9. Dasar Epistemologi Pancasila sbg sistem fils. hakikatnya juga merup. Sistem penget. Pancasila dlm kehidupan sehari ² merup. : pedoman/dasar bg bgs Ind. dlm memandang realitas alam semesta, mns., masy., bgs., & neg. ttg. makna hidup, serta dsr dlm menyelesaikan mslh. Pancasila menjadi sistem cita²/keyakinan yg tlh menyangkut praktek, Krn tlh dijadikan pedoman cara hidup manusia, shg berubah menjadi Ideologi. Pancasila sbg Ideologi memiliki 3 unsur pokok yg menarik loyalitas pendukungnya yaitu : logos = rasionalitas/penalaran, pathos = penghayatan & ethos = kesusilaan
  • 10. Dsr epistemologi Pancasila hakikatnya tidak dpt dipisahkan dg dsr ontologisnya. Manusia adlh basis ontologis Pancasila, oleh krn itu memp. implikasi thdp bangunan epistemologi, yi bangunan epistemologi yg ditempatkan dlm bangunan filsafat manusia. Dalam Epistemologi terdpt 3 persoalan mendasar : Ttg sumber penget. manusia Ttg teori kebenaran penget. manusia Watak penget. manusia Pancasila sbg objek penget. hakikatnya meliputi : “ masalah sumber penget. & susunan penget. Pancasila. Sumber penget. Pancasila adlh nilai ² yg ada pada bgs Ind. sendiri, digali & dirumuskan oleh wakil² bgs Ind. dlm mendirikan negara. Oleh karena sumber penget. Pancasila adlh bgs Ind. sendiri yg memiliki adat-istiadat, kebudayaan, & nilai religius, maka antara bgs Ind. (sbg pendukung sila² Pancasila) dg. Pancasila sbg sistem pengetahuan) memiliki : kesesuaian yg bersifat korespondensif.
  • 11. Sbg suatu sistem penget. Pancasila memilki susunan yg bersifat Formal logis, baik dlm arti susunan sila ²nya maupun isi arti sila²nya Susunan kesatuan sila² Pancasila bersifat hierarkhis dan berb entuk piramidal, shg susunan sila² - nya memiliki sistem l ogis yg menyangkut kuantitas maupun kualitas. Dasar ² rasional logis Pancasila juga menyangkut isi arti sila ²nya. Susunan isi arti Pancasila meliputi 3 hal, yaitu : Isi arti Pancasila yg umum universal , yaitu hakikat sila² Pancasila sbg inti sari atau assensi Pancasila, shg menjadi pangkal tolak derivasi baik dlm pelaksanaan di bid. Kenegaraan & tata tertib hukum serta dlm realisasi praksis dlm berbagai kehidupan konkrit. 2. Isi arti Pancasila yg umum kolektif , yaitu sbg pedoman kolektif neg & bgs Ind. terutama dlm tertib hukum Ind. 3. Isi arti Pancasila yg bersifat khusus & konkrit , yaitu dlm realisasi praksis dlm berbagai bid. kehidupan, shg memiliki sifat khusus konkrit serta dinamis.
  • 12. PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA Etika adalah : ilmu yg membahas ttg bgmn & mengapa seseorang mengikuti suatu ajaran moral ttt. atau bgmn seseorang harus mengambil sikap yg bertanggungjawab thdp/berhadapan dg berbagai ajaran moral (Soeseno, 1978) Pancasila sbg suatu sistem filsafat pd hakikatnya merupakan suatu nilai, shg menjadi sumber dr segala penjabaran norma, baik norma hukum, moral ataupun norma kenegaraan lainnya Nilai adalah kemampuan yg dipercaya ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Hakikat Nilai adalah sifat/kualitas yg melekat pada suatu obyek & merup. kenyataan yg tersembunyi dibalik kenyataan ² lainnya. Norma adlh aturan yg menjadi ukuran/standard tingkah laku mns dlm kehidupan antar sesama mns., dg lingkungan maupun dg Tuhannya.
  • 13. ETIKA Termsk. Fils. Praktis UMUM Mempertanyakan prinsip ² Yg berlaku bg setiap Tindakan manusia KHUSUS Membahas prinsip ² itu dlm Hub.nya dg pelbagai aspek Kehidupan manusia ETIKA INDIVIDU Kewajiban thdp diri ETIKA SOSIAL Kewaj. thdp masy. Hubungan Etika & Nilai : Etika hakikatnya membicarakan mslh yg berkait dg predikat “ nilai susila atau tidak susila, baik & buruk”. Etika berkait dg dsr filosofis dlm hub.nya dg tingkah laku.
  • 14. Nilai dan Moral selalu terkait dg moral & etika. Moral mengandung integritas dan martabat pribadi mns. Derajat kepribadian mns ditentukan oleh moralitas yg dimilikinya. Makna moral dlm kepribadian seseorang tercermin dr sikap & tingkahlakunya. Moral adlh suatu ajaran/wejangan, patokan kumpulan peraturan lisan/tertulis ttg Seseorang tercermin bgmn mns hdp & bertindak sbg mns baik Nilai dpt dijabarkan (diderivasi) menjadi 3 kelompok : NILAI DASAR , merup hakikat, esensi, intisari/makna terdalam NILAI INSTRUMENTAL , merup pedoman yg dpt diukur dan diarahkan, merupakan eksplitisasi nilai dasar; NILAI PRAKSIS , merup pjabaran lanjut dr nilai instrumen dlm suatu kehid nyata, sbg perwujudan nilai dsr & intrumental.
  • 15. HIERERKHI NILAI Welter G. Everet : Nilai Ekonomis Nilai Kejasmanian Nilai Hiburn Nilai Sosial Nilai Watak Nilai Estetik Nilai Intelektual Nilai Keagamaan Notonegoro : Nilai Material Nilai Vital Nilai Kerohanian : a. Nilai Kebenaran b. Nilai Keindahan c. Nilai Religius MAX SCHELER : Nilai Kenikmatan; 2. Nilai Kehidupan 3. Nilai Kejiwaan; 4. Nilai Kerohanian PANCASILA MERUP NILAI KEROHANIAN, TETAPI MENGAKUI NILAI MATERIAL & VITAL
  • 16. Pancasila sbg Nilai Dasar Fundamental Bagi Bangsa & Negara Republik Indonesia DASAR FILOSOFIS Panasila sbg filsafat bangsa & neg RI, mengandung makna bhw dlm setiap aspek kehid. Kbangsaan, kemasyktan, serta keneg. hrs berdasarkan nilai ² Ketuhanan, kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, & Keadilan Pikiran filsft kenegaraan bertolak dr pandangan bhw negara merup persekutuan hdp mns sbg warga dr neg atau organs kemasy, mns, shg dpt dikatakan neg adl organs kemsy dlm hdp mns (legal sociaty) atau masy hukum Negara didirikan oleh mns atas dsr kedudukan kodratnya sbg makhluk Tuhan & sifat kodratnya sbg makhluk sosial
  • 17. Scr kausalitas, nilai ² Pancasila mempunyai 2 sifat yi. : bersifat obyektif dan bersifat subyektif; artinya essensi nilai ² Pancasila bersifat universal yi.: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadila, shg dimungkinkan dpt diterapkan di negara lain sekalipun bukan negara Pancasila Nilai-nilai Pancasila Bersifat Obyektif : Rumusan sila ² Pancasila hakikat maknanya yg terdlm menunjukan adanya sifat yg umum universal & abstrak Inti nilai² Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dlm kehid. bgs Ind. /pun pd bgs lain Pancasila yg terkandung dlm Pemb UUD NRI 1945, mnrt ilmu hukum memenuhi syarat sbg staatsfundamentalnorm Bersifat Subyektif : Nilai Pancasila timbul dr bgs Ind, bgs Ind merup kausa materialis; Nilai² Pancasila merup filsafat (pandangan hdp) bgs Ind; shg merup jati diri bgs yg diyakini sbg sumber nilai kebenaran, kebaikan, keadilan dlm hdp bermasy, berbgs, bernegara Nilai² Pancasila mengandung 7 nilai kerohanian. (Dardji Darmo Dihardjo)
  • 18. Nilai² Pancasila sbg Nilai Fundamental Negara Nilai² Pancasila sbg dasar filsafat negara hakikatnya merup sumber dr sgl sumber hk dlm neg Ind. Sbg sumber dr sgl hukum, scr obyektif merup. pandangan hdp, kesadaran, cita² hk, serta cita² moral luhur yg meliputi suasana kejiwaan & watak bgs Ind yg tlh dipadatkan & diabstrasikan menjadi lima sila & diterapkan scr yuridis formal menjadi dasar filsafat negara. Nilai² Pancasila scr yuridis memiliki kedud sbg pokok kaidah negara yg fundamental (staatsfundamentalnorm ) Pemb. UUD NRI 1945 yg didlmnya terdpt nilai² Pancasila mengandung 4 pokok pikiran sbg penjabaran nilai² Pancasila, yi: Negara Ind adl neg persatuan yi negara yg melindungi segenap bgs & seluruh tumpah darah Ind., mengatasi sgl paham golongan maupun perorangan (derivasi sila III) II. Negara hendak mewujudkan keadilan bg seluruh rakyat Indonesia (derivasi sila V) III. Negara berkedaulatan rakyat, kerakyatan & permusyawaratan/ perwakilan (demokrasi) (derivasi sila IV) IV. Negara berdasarkan atas ketuhanan YME (derivasi sila I)
  • 19. MAKNA NILAI² SETIAP SILA PANCASILA Sbg Dasar Filsafat Neg., nilai² Pancasila : “ suatu sistem nilai ”. Nilai² yg terkandung dalam Pancasila adlh sbb : Sila I, Neg yg didirikan bgs Ind merup pengejawantahan tujuan mns sbg makhluk Tuhan YME. Oki sgl hal yg berkait dg pelaks & penyelengg neg, politik, pemerintahan, hukum, kebebasan & HAM hrs dijiwai nilai Ketuhanan YME. Konsekuensi : setiap WN memiliki kebebasan memeluk agama & menjalankan ibadah sesuai keimanan & keperca- yaan masing² ( Psl. 29 : 2 UUD NRI 1945) 2. Sila II, Neg hrs menjunjung tinggi harkat & martabat mns sbg makhluk yg beradab sesuai hak² kodratnya yg dijamin dlm peraturan perundang-undangan. Kemanusiaan yg adil & beradab mengandung nilai “ kesadaran sikap moral & tingkah laku mns yg didasarkan pd potensi budi nurani mns dlm hub dg norma ² & kebudayaan pd umumnya, baik thdp diri sendiri, thdp sesama mns, maupun dg lingkungannya”. Nilai kemanusiaan yg adil & beradab adlh perwujudan nilai kemanusiaan sbg makhluk yg berbudaya, bermoral & beragama
  • 20. 3. Sila III, mengandung nilai bhw. : “ neg adlh penjelmaan sifat kodrat mns yg monodualis yaitu sbg makhluk individu & makhluk sosial. Neg. merup persekutuan hidup bersama diantara elemen yg membentuk neg yg berupa suku, ras, kel, gol/pun agama. Konsekuensi : Negara beraneka ragam tetapi satu, mengikat diri dlm persatuan yg dilukis dlm Seloka “Bhineka Tunggal Ika” Negara mengatasi sgl paham gol, suku, ras, individu, maupun golongan agama. Nilai Persatuan Ind. didasari & dijiwai oleh sila Ketuhanan YME & Kemanusiaan yg adil & beradab. Didalamnya terkandung nilai bhw “ nasionalisme Indonesia ” adalah nasionalisme religius, yaitu nasionalisme yg bermoral Ketuhanan YME, yg humanistik, menjunjung tinggi Harkat & martabat mns sbg makhluk Tuhan.
  • 21. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI ANTI ETIMOLOGI Idea : gagasan, konsep, cita ², pengertian dst. Logis : ilmu “ ilmu penget. ttg ide²” ( the science of ideas ) atau ajaran ttg pengertian² dasar. ARTI TERMINOLOGI : Kumpulan gagasan ², ide², keyakinan², kepercayaan² yg menyeluruh & sistematis, yg menyangkut & mengatur tingkah laku sekel. Mns tertentu dlm berbagai bid. kehidupan. Ciri ² Ideologi Negara, dlm arti cita² negara sbg. asas kerohanian adalah : Memp. derajat tertinggi sbg nilai hdp kebangsaan & keneg. Mewujudkan asas kerohanian, pandangan hidup, pandangan dunia, pedoman hdp, pegangan hdp yg dipelihara, dikembngkn, diamalkan, dilestarikan kpd generasi berikutnya, diperjuangkan & dipertahankan dg kesediaan berkorban ( Notonagoro )
  • 22. Pancasila memenuhi Ciri Ideologi Negara karena : 1. Merupakan staatsfundamentalnorm; 2. sebagai asas kerohanian Scr kausalitas Pancasila sblm disahkan menjadi Dasar Filsafat Negara, nilai ²nya tlh ada & berasal dr bgs Ind. sendiri yg berupa : nilai adat-istiadat, nilai kebudayaan, & nilai religius. Nilai² tsb oleh pendiri neg diangkat & dirumuskan scr musyawarah mufakat berdsrkan moral luhur, kemud disahkan menjadi Dasar Filsafat Negara. NILAI ² PANCASILA Bangsa Ind. DIGALI & DIANGKAT DIRUMUSKAN DITETAPKAN MJADI DSR. NEG. BPUPKI PPKI KAUSA MATERIALIS KAUSA FORMALIS KAUSA EFFISIEN Asal Mula Karya
  • 23. PANCASILA sbg dasar filsafat & ideologi bgs & neg. Ind. Terbentuk melalui proses Yg cukup panjang dlm sejarah bangsa Ind. ; Tidak spti ideologi ² yg lain di dunia yg hanya diciptakan Oleh seorang saja. Berdasarkan Teori Kausalitas, proses terjadinya Pancasila dibedakan menjadi 2 yaitu : 1. Asal mula Langsung; 2. Asal mula Tidak Langsung Pengertian asal mula scr ilmiah filsafati dibedakan atas 4 macam : Kausa Materialis; Kausa Formalis; Kausa Efficient; Kausa Finalis ( Bagus, 1991, 158 )
  • 24. KEPENDUDUKAN & FUNGSI PANCASILA Sbg Pandangan Hidup Bangsa , adalah nilai ² luhur yg menjadi tolok ukur dlm melakukan kebaikan² yg bersifat mendasar & abadi dlm tata hidup mns. Sbg Dasar Negara = Dasar Filsafat = Dasar Filsafah Negara (Philosophisce Grondslag) = Ideologi Negara (staatside) Pancasila merup dsr nilai serta norma untuk mengatur pemer. Neg. (Pancasila merup dsr untuk mengatur penyelengg. Neg.) Konsekuensinya : sgl pelaks. & penyelengg. Neg. terutama peraturan per-UU-an, include proses reformasi hrs dijabarkan dr nilai² Pancasila. Pancasila merup sumber dr sgl sumber hukum     
Sumber: http://www.slideshare.net/pisces2007/filsafat-pancasila-9845356

Minggu, 09 September 2012

TOKOH TOKOH PSIKOLOGI

Mempelajari ilmu psikologi tentu belum terasa lengkap tanpa mengenal para tokoh yang menjadi pendiri atau yang mempelopori berbagai teori psikologi yang digunakan saat ini. Selain itu demi memenuhi banyak permintaan dari para pembaca, maka kami mencoba untuk menguraikan riwayat singkat para tokoh psikologi dan hasil karya mereka.
Wilhelm Wundt (1832 - 1920)

Wilhelm Wundt dilahirkan di Neckarau pada tanggal 18 Agustus 1832 dan wafat di Leipzig pada tanggal 31 Agustus 1920. Wilhelm Wundt seringkali dianggap sebagai bapak psikologi modern berkat jasanya mendirikan laboratorium psikologi pertama kali di Leipzig. Ia mula-mula dikenal sebagai seorang sosiolog, dokter, filsuf dan ahli hukum. Gelar kesarjanaan yang dimilikinya adalah dari bidang hukum dan kedokteran.  Ia dikenal sebagai seorang ilmuwan yang banyak melakukan penelitian, termasuk penelitian tentang proses sensory  (suatu proses yang dikelola oleh panca indera). 
Pada tahun 1875 ia pindah ke Leipzig, Jerman, dan pada tahun 1879 ia dan murid-muridnya mendirikan laboratorium psikologi untuk pertama kalinya di kota tersebut. Berdirinya laboratorium psikologi inilah yang  dianggap sebagai titik tolak berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang terpisah dari ilmu-ilmu induknya (Ilmu Filsafat  & Ilmu Faal). Sebelum tahun 1879 memang orang sudah mengenal psikologi, tetapi belum ada orang yang menyebut dirinya sarjana psikologi. Sarjana-sarjana yang mempelajari psikologi umumnya adalah para filsuf, ahli ilmu faal atau dokter. Wundt sendiri asalnya adalah seorang dokter, tetapi dengan berdirinya laboratorium psikologinya, ia tidak lagi disebut sebagai dokter atau ahli ilmu faal, karena ia mengadakan eksperimen-eksperimen dalam bidang psikologi di laboratoriumnya. 
Wundt mengabdikan diri selama 46 tahun sisa hidupnya untuk melatih para psikolog dan menulis lebih dari 54.000 halaman laporan penelitian dan teori.  Buku-buku yang pernah ditulisnya antara lain: "Beitrage Zur Theorie Der Sines Wahrnemung" (Persepsi yang dipengaruhi kesadaran, 1862),  "Grund zuge der Physiologischen Psychologie" (Dasar fisiologis dari gejala-gejala psikologi, 1873) dan "Physiologische Psychologie".
Ivan Pavlov (1849 - 1936) Ivan Petrovich Pavlov dilahirkan di Rjasan pada tanggal 18 September 1849 dan wafat di Leningrad pada tanggal 27 Pebruari 1936. Ia sebenarnya bukanlah sarjana psikologi dan tidak mau disebut sebagai ahli psikologi, karena ia adalah seorang sarjana ilmu faal yang fanatik.  Eksperimen Pavlov yang sangat terkenal di bidang psikologi dimulai ketika ia melakukan studi tentang pencernaan. Dalam penelitian tersebut ia melihat bahwa subyek penelitiannya (seekor anjing) akan  mengeluarkan air liur sebagai respons atas munculnya makanan. Ia kemudian mengeksplorasi fenomena ini dan kemudian mengembangkan satu studi perilaku (behavioral study) yang dikondisikan, yang dikenal dengan teori Classical Conditioning. Menurut teori ini, ketika makanan (makanan disebut sebagai the unconditioned or unlearned stimulus - stimulus yang tidak dikondisikan atau tidak dipelajari) dipasangkan atau diikutsertakan dengan bunyi bel (bunyi bel disebut sebagai the conditioned or learned stimulus - stimulus yang dikondisikan atau dipelajari), maka bunyi bel akan menghasilkan respons yang sama, yaitu keluarnya air liur dari si anjing percobaan. Hasil karyanya ini bahkan menghantarkannya menjadi pemenang hadiah Nobel. Selain itu teori ini merupakan dasar bagi perkembangan aliran psikologi behaviourisme, sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi penelitian mengenai proses belajar dan  pengembangan teori-teori tentang belajar.      
Emil Kraepelin (1856 - 1926)

Emil Kraepelin dilahirkan pada tanggal 15 Pebruari 1856 di Neustrelitz dan wafat pada tanggal 7 Oktober 1926 di Munich. Ia menajdi dokter di Wurzburg tahun 1878, lalu menjadi dokter di rumah sakit jiwa Munich. Pada tahun 1882 ia pindah ke Leipzig untuk bekerja dengan Wundt yang pernah menjadi kawannya semasa mahasiswa. Dari tahun 1903 sampai meninggalnya, ia menjadi profesor psikiatri di klinik psikiatri di Munich dan sekaligus menjadi direktur klinik tersebut. Emil Kraepelin adalah psikiatris yang mempelajari gambaran dan klasifikasi penyakit-penyakit kejiwaan, yang akhirnya menjadi dasar penggolongan penyakit-penyakit kejiwaan yang disebut sebagai Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), diterbitkan oleh American Psychiatric Association (APA). Emil Kraepelin percaya bahwa jika klasifikasi gejala-gejala penyakit kejiwaan dapat diidentifikasi maka asal usul dan penyebab penyakit kejiwaan tersebut akan lebih mudah diteliti. Kraepelin menjadi terkenal terutama karena penggolongannya mengenai penyakit kejiwaan yang disebut psikosis. Ia membagi psikosis dalam dua golongan utama yaitu dimentia praecox dan psikosis manic-depresif. Dimentia praecox merupakan gejala awal dari penyakit kejiwaan yang disebut schizophrenia. Kraepelin juga dikenal sebagai tokoh yang pertama kali menggunakan metode psikologi pada pemeriksaan psikiatri, antara lain menggunakan test psikologi untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan kejiwaan. Salah satu test yang diciptakannya di kenal dengan nama test Kraepelin. Test tersebut banyak digunakan oleh para sarjana psikologi di Indonesia pada era tahun 1980an.
Sigmund Freud (1856 - 1939)
Sigmund Freud dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg (Austria), pada masa bangkitnya Hitler, dan wafat di London pada tanggal 23 September 1939. Ia adalah seorang Jerman keturunan Yahudi. Pada usia 4 tahun ia dan keluarga pindah ke Viena, dimana ia menghabiskan sebagian besar masa hidupnya. Meskipun keluarganya adalah Yahudi namun Freud menganggap bahwa dirinya adalah atheist. 
Semasa muda ia merupakan anak favorit ibunya. Dia adalah satu-satunya anak (dari tujuh bersaudara) yang memiliki lampu baca (sementara yang lain hanya menggunakan lilin sebagai penerang) untuk membaca pada malam hari dan satu-satunya anak yang diberi sebuah kamar dan perabotan cukup memadai untuk menunjang keberhasilan sekolahnya.  Freud dikenal sebagai seorang pelajar yang jenius, menguasai 8 (delapan)  bahasa dan menyelesaikan sekolah kedokteran pada usia 30 tahun. Setelah lulus ia memutuskan untuk membuka praktek di bidang neurologi.
Pada tahun 1900, Freud menerbitkan sebuah buku yang menjadi tonggak lahirnya aliran psikologi psikoanalisa. Buku tersebut berjudul Interpretation of Dreams yang masih dikenal sampai hari ini. Dalam buku ini Freud memperkenalkan konsep yang disebut "unconscious mind" (alam ketidaksadaran). Selama periode 1901-1905 dia menerbitkan beberapa buku, tiga diantaranya adalah The Psychopathology of Everyday Life (1901), Three Essays on Sexuality (1905), dan Jokes and Their relation to the Unconscious (1905). 
Pada tahun 1902 dia diangkat sebagai profesor di University of Viena dan saat ini namanya mulai mendunia. Pada tahun 1905 ia mengejutkan dunia dengan teori perkembangan psikoseksual (Theory of Psychosexual Development) yang mengatakan bahwa seksualitas adalah faktor pendorong terkuat untuk melakukan sesuatu dan bahwa pada masa balita pun anak-anak mengalami ketertarikan dan kebutuhan seksual. Beberapa komponen teori Freud yang sangat terkenal adalah:
  • The Oedipal Complex, dimana anak menjadi tertarik pada ibunya dan mencoba mengidentifikasi diri seperti sang ayahnya demi mendapatkan perhatian dari ibu
  • Konsep Id, Ego, dan Superego  
  • Mekanisme pertahanan diri (ego defense mechanisms)  
Istilah psikoanalisa yang dikemukakan Freud sebenarnya memiliki beberapa makna yaitu: (1) sebagai sebuah teori kepribadian dan psikopatologi, (2) sebuah metode terapi untuk gangguan-gangguan kepribadian, dan (3) suatu teknik untuk menginvestigasi pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan individu yang tidak disadari oleh individu itu sendiri.  
Sejak the Psychoanalytic Society (Perhimpunan Masyarakat Psikoanalisa) didirikan pada tahun 1906, maka muncul beberapa ahli psikologi yang dua diantaranya adalah Alfred Adler dan Carl Jung. Pada tahun 1909 Freud mulai dikenal di seluruh dunia ketika ia melakukan perjalanan ke USA untuk menyelenggarkan Konferensi International pertama kalinya.
Freud dikenal sebagai seorang perokok berat yang akhirnya menyebabkan dia terkena kanker pada tahun 1923 dan memaksanya untuk melakukan lebih dari 30 kali operasi selama kurang lebih 16 tahun. Pada tahun 1933, partai Nazy di Jerman melakukan pembakaran terhadap buku-buku yang ditulis oleh Freud. Dan ketika Jerman menginvasi Austria tahun 1938, Freud terpaksa melarikan diri ke Inggris dan akhirnya meninggal di sana setahun kemudian. 
Alfred Binet (1857 - 1911)
Alfred Binet dikenal sebagai seorang psikolog dan juga pengacara (ahli hukum). Hasil karya terbesar dari Alfred Binet di bidang psikologi adalah apa yang sekarang ini dikenal dengan Intelligence Quotient atau IQ. Sebagai anggota komisi investigasi masalah-masalah pendidikan di Perancis, Alfred Binet mengembangkan sebuah test untuk mengukur usia mental (the mental age atau MA) anak-anak yang akan masuk sekolah. Usia mental tersebut merujuk pada kemampuan mental anak pada saat ditest dibandingkan pada anak-anak lain di usia yang berbeda. Dengan kata lain, jika seorang anak dapat menyelesaikan suatu test atau memberikan respons secara tepat terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diperuntukan bagi anak berusia 8 (delapan) maka ia dikatakan telah memiliki usia mental 8 (delapan) tahun.
Test yang dikembangkan oleh Binet merupakan test intelegensi yang pertama, meskipun kemudian konsep usia mental mengalami revisi sebanyak dua kali sebelum dijadikan dasar dalam test IQ. Pada tahun 1914, tiga tahun setelah Binet wafat, seorang psikolog Jerman, William Stern, mengusulkan bahwa dengan membagi usia mental anak dengan usia kronological (Chronological Age atau CA), maka akan lebih memudahkan untuk memahami apa yang dimaksud "Intelligence Quotient". Rumus ini kemudian direvisi oleh Lewis Terman, dari Stanford University, yang mengembangkan test untuk orang-orang Amerika. Lewis mengalikan formula yang dikembangkan Stern dengan angka 100. Perhitungan statistik inilah yang kemudian menjadi definisi atau rumus untuk menentukan Intelligensi seseorang: IQ=MA/CA*100. Test IQ inilah yang dikemudian hari dinamai  Stanford-Binet Intelligence Test yang masih sangat populer sampai dengan hari ini.
Alfred Adler(1870 - 1937)

Alfred Adler dilahirkan pada tanggal 7 Pebruari 1870 di Viena (Austria) dan wafat pada tanggal 28 Mei 1937 di Aberdeen (Skotlandia). Ia adalah seorang Yahudi yang lahir dari keluarga yang termasuk dalam status sosial ekonomi kelas menengah pada saat itu. Semasa muda Adler mengalami masa-masa yang sangat sulit. Ketika ia berusia 5 tahun ia terkena penyakit pneumonia (radang paru-paru) yang menurut dokter hampir mustahil untuk disembuhkan. Ketika mendengar kabar tersebut, Adler berjanji jika ia bisa sembuh maka ia akan menjadi dokter dan bertekad untuk memerangi penyakit yang mematikan tersebut. Akhirnya pada tahun 1895, setelah dinyatakan sembuh dari penyakitnya, ia benar-benar mewujudkan tekadnya dan berhasil meraih gelar sarjana kedokteran dari University of Vienna. Ia akhirnya dikenal sebagai seorang ahli penyakit dalam. Tahun 1898, ia menulis buku pertamanya yang memfokuskan pada pendekatan kemanusiaan dan penyakit dari sudut pandang individu sebagai pribadi bukan membagi-baginya menjadi gejala, insting, atau dorongan-dorongan. Pada tahun 1902, ia mendapat tawaran kerjasama dari Freud untuk bergabung dalam kelompok diskusi untuk membahas masalah psikopatologi. Adler akhirnya ikut bergabung dan kemudian menjadi pengikut setia Freud, namun hubungan tersebut tidak berlangsung lama. Pada tahun 1907, Adler menulis sebuah paper berjudul "Organ Inferiority" yang menjadi pemicu rusaknya hubungan Freud dengan Adler. Dalam tulisan tersebut Adler mengatakan bahwa setiap manusia pada dasarnya mempunyai kelemahan organis. Berbeda dengan hewan, manusia tidak dilengkapi dengan alat-alat tubuh untuk melawan alam. Kelemahan-kelemahan organis inilah yang justru membuat manusia lebih unggul dari makhluk-makhluk lainnya, karena mendorong manusia untuk melakukan kompensasi (menutupi kelemahan). Adler juga tidak sependapat dengan teori psikoseksual Freud. Pada tahun 1911, Adler meninggalkan kelompok diskusi, bersama dengan delapan orang koleganya, dan mendirikan sekolah sendiri. Sejak itu ia tidak pernah bertemu lagi dengan Freud.
Carl Jung (1875 - 1961)

Carl Gustav Jung dilahirkan pada tanggal 26 Juli 1875 di Kesswyl (Switzerland) dan wafat pada tanggal 6 Juni 1961 di Kusnacht (Switzerland). Dimasa kanak-kanak Jung sudah sangat terkesan dengan mimpi, visi supernatural, dan fantasi.  Ia menyakini bahwa dirinya memiliki informasi rahasia tentang masa depan dan berfantasi bahwa dirinya merupakan dua orang yang berbeda.
Jung lulus dari fakultas kedokteran di University of Basel dengan spesialisasi di bidang psikiatri pada tahun 1900. Pada tahun yang sama ia bekerja sebagai assistant di rumah sakit jiwa Zurich yang membuatnya tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang kehidupan para pasien schizophrenic yang akhirnya membawa Jung melakukan kontak dengan Freud. Setelah membaca tulisan Freud yang berjudul Interpretation of Dreams, Jung mulai melakukan korespondensi dengan Freud.  Akhirnya mereka bertemu di rumah Freud di Vienna tahun 1907. Dalam pertemuan tersebut Freud begitu terkesan dengan kemampuan intelektual Jung dan percaya bahwa Jung dapat menjadi juru bicara bagi kepentingan psikoanalisa karena ia bukan orang Yahudi. Jung juga dianggap sebagai orang yang patut menjadi penerus Freud dan berkat dukungan Freud Jung kemudian terpilih sebagai presiden pertama International Psychoanalytic Association pada tahun 1910. Namun pada tahun 1913, hubungan Jung dan Freud menjadi retak. Tahun berikutnya, Jung mengundurkan diri sebagai presiden dan bahkan keluar dari keanggotaan assosiasi tersebut. Sejak saat itu Jung dan Freud tidak pernah saling bertemu.
John Watson (1878 - 1958)

John Broades Watson dilahirkan di Greenville pada tanggal 9 Januari 1878 dan wafat di New York City pada tanggal 25 September 1958. Ia mempelajari ilmu filsafat di University of Chicago dan memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1903 dengan disertasi berjudul "Animal Education". Watson dikenal sebagai ilmuwan yang banyak melakukan penyelidikan tentang psikologi binatang.
Pada tahun 1908 ia menjadi profesor dalam psikologi eksperimenal dan psikologi komparatif di John Hopkins University di Baltimore dan sekaligus menjadi direktur laboratorium psikologi di universitas tersebut. Antara tahun 1920-1945 ia meninggalkan universitas dan bekerja dalam bidang psikologi konsumen. 
John Watson dikenal sebagai pendiri aliran behaviorisme di Amerika Serikat. Karyanya yang paling dikenal adalah "Psychology  as the Behaviourist view it" (1913). Menurut Watson dalam beberapa karyanya, psikologi haruslah menjadi ilmu yang obyektif, oleh karena itu ia tidak mengakui adanya kesadaran yang hanya diteliti melalui metode introspeksi. Watson juga berpendapat bahwa psikologi harus dipelajari seperti orang mempelajari ilmu pasti atau ilmu alam. Oleh karena itu, psikologi harus dibatasi dengan ketat pada penyelidikan-penyelidikan tentang tingkahlaku yang nyata saja. Meskipun banyak kritik terhadap pendapat Watson, namun harus diakui bahwa peran Watson tetap dianggap penting, karena melalui dia berkembang metode-metode obyektif dalam psikologi.
Peran Watson dalam bidang pendidikan juga cukup penting.  Ia menekankan pentingnya pendidikan dalam perkembangan tingkahlaku. Ia percaya bahwa dengan memberikan kondisioning tertentu dalam proses pendidikan, maka akan dapat membuat seorang anak mempunyai sifat-sifat tertentu. Ia bahkan memberikan ucapan yang sangat ekstrim untuk mendukung pendapatnya tersebut, dengan mengatakan: "Berikan kepada saya sepuluh orang anak, maka saya akan jadikan ke sepuluh anak itu sesuai dengan kehendak saya".
Max Wertheimer (1880 - 1943)
Max Wertheimer dilahirkan di Praha pada tanggal 15 April 1880 dan wafat pada tanggal 12 Oktober 1943 di New York. Max Wertheimer dianggap sebagai pendiri psikologi Gestalt bersama-sama dengan Wolfgang Kohler dan Kurt Koffka. Max mempelajari imu hukum selama beberapa tahun sebelum akhirnya dia mendapatkan gelar Ph.D. di bidang psikologi. Dia kemudian diangkat menjadi professor dan sempat bekerja di beberapa universitas di Jerman sebelum hijrah ke Amerika Serikat karena terjadi perang di benua Eropa pada tahun 1934. Di Amerika ia bekerja di New School for Research di New York city sampai akhir hayatnya.
Pada tahun 1910, ketika berusia 30 tahun, Max memperlihatkan ketertarikannya untuk meneliti tentang persepsi setelah ia melihat sebuah alat yang disebut "stroboscope" (benda berbentuk kotak yang diberi alat untuk melihat ke dalamkotak tersebut) di toko mainan anak-anak.  Setelah melakukan beberapa penelitian dengan alat tersebut, dia mengembangkan teori tentang persepsi yang sering disebut dengan teori Gestalt.
Dalam bukunya yang berjudul "Investigation of Gestalt Theory" (1923), Wertheimer mengemukakan hukum-hukum Gestalt sebagai berikut:
  • Hukum Kedekatan (law of proximity): hal-hal yang saling berdekatan dalam waktu atau tempat cenderung dianggap sebagai suatu totalitas. 
  • Hukum Ketertutupan (law of closure): Hal-hal yang cenderung menutup akan membentuk kesan totalitas tersendiri.
  • Hukum Kesamaan (law of equivalence): hal-hal yang mirip satu sama lain, cenderung kita persepsikan sebagai suatu kelompok atau suatu totalitas.
Henry A. Murray(1893 - 1988)

Henry Alexander Murray dilahirkan di New York pada tanggal 13 Mei 1893 dan meninggal pada tahun 1988. Sama seperti pandangan psikoanalisa, Henry Murray juga berpendapat bahwa kepribadian akan dapat lebih mudah dipahami dengan cara menyelidiki alam ketidaksadaran seseorang (unconscious mind). Murray menjadi professor psikologi di Harvard University dan mengajar disana lebih dari 30 tahun.
Peranan Murray di bidang psikologi adalah dalam bidang diagnosa kepribadian dan teori kepribadian. Hasil karya terbesarnya yang sangat terkenal adalah teknik evaluasi kepribadian dengan metode proyeksi yang disebut dengan "Thematic Apperception Test (TAT)". Test TAT ini terdiri dari beberapa buah gambar yang setiap gambar mencerminkan suatu situasi dengan suasana tertentu. Gambar-gambar ini satu per satu ditunjukkan kepada orang yang diperiksa dan orang itu diminta untuk menyampaikan pendapatnya atau kesannya terhadap gambar tersebut. Secara teoritis dikatakan bahwa orang yang melihat gambar-gambar dalam test itu akan memproyeksikan isi kepribadiannya dalam cerita-ceritanya.
Jean Piaget (1896 - 1980)

Jean Piaget dilahirkan di Neuchatel (Switzerland) pada tahun 1896 dan meninggal di Geneva dalam usia 84 tahun pada tahun 1981. Pada usia 10 tahun ia sudah memulai karirnya sebagai peneliti dan penulis. Piaget sangat tertarik pada ilmu biology dan ia menulis paper tentang albino sparrow (burung gereja albino) yang semakin membuatnya tertarik untuk mendalami ilmu alam.  
Piaget memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1918 di universitas Neuchatel dalam bidang ilmu hewan. Pada tahun 1925 ia mulai menunjukkan minatnya pada bidang filsafat dan pada tahun 1929 ia diangkat menjadi profesor dalam "Scientific Thought" di Jeneva. Ia mulai terjun dalam dunia psikologi pada tahun 1940 dengan menjadi direktur laboratorium psikologi di Universitas Jeneva. Lalu kemudian ia juga terpilih sebagai ketua dari "Swiss Society for Psychologie".
Piaget adalah seorang tokoh yang amat penting dalam bidang psikologi perkembangan. Teori-teorinya dalam psikologi perkembangan yang mengutamakan unsur kesadaran (kognitif) masih dianut oleh banyak orang sampai hari ini. Teori-teori, metode-metode dan bidang-bidang penelitian yang dilakukan Piaget dianggap sangat orisinil, tidak sekedar melanjutkan hal-hal yang sudah terlebih dahulu ditemukan orang lain.
Selama masa jabatannya sebagai profesor di bidang psikologi anak, Piaget banyak melakukan penelitian tentang Genetic Epistemology (ilmu pengetahuan tentang genetik). Ketertarikan Piaget untuk menyelidiki peran genetik dan perkembangan anak, akhirnya menghasilkan suatu mahakarya yang dikenal dengan nama Theory of Cognitive Development (Teori Perkembangan Kognitif).
Dalam teori perkembangan kognitif, Piaget mengemukakan tahap-tahap yang harus dilalui seorang anak dalam mencapai tingkatan perkembangan proses berpikir formal. Teori ini tidak hanya diterima secara luas dalam bidang psikologi tetapi juga sangat besar pengaruhnya di bidang pendidikan. 
Carl Rogers (1902 - 1987)

Carl Ransom Rogers dilahirkan di Oak Park, Illinois, pada tahun 1902 dan wafat di LaJolla, California, pada tahun 1987. Semasa mudanya, Rogers tidak memiliki banyak teman sehingga ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca. Dia membaca buku apa saja yang ditemuinya termasuk kamus dan ensiklopedi, meskipun ia sebenarnya sangat menyukai buku-buku petualangan. Ia pernah belajar di bidang agrikultural dan sejarah di University of Wisconsin. Pada tahun 1928 ia memperoleh gelar Master di bidang psikologi dari Columbia University dan kemudian memperoleh gelar Ph.D di dibidang psikologi klinis pada tahun 1931.

Pada tahun 1931, Rogers bekerja di Child Study Department of the Society for the prevention of Cruelty to Children (bagian studi tentang anak pada perhimpunan pencegahan kekerasan tehadap anak) di Rochester, NY. Pada masa-masa berikutnya ia sibuk membantu anak-anak bermasalah/nakal dengan menggunakan metode-metode psikologi. Pada tahun 1939, ia menerbitkan satu tulisan berjudul "The Clinical Treatment of the Problem Child", yang membuatnya mendapatkan tawaran sebagai profesor pada fakultas psikologi di Ohio State University. Dan pada tahun 1942, Rogers menjabat sebagai ketua dari American Psychological Society.

Carl Rogers adalah seorang psikolog humanistik yang menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka (antara klien dan terapist) dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Rogers menyakini bahwa klien sebenarnya memiliki jawaban atas permasalahan yang dihadapinya dan tugas terapist hanya membimbing klien menemukan jawaban yang benar. Menurut Rogers, teknik-teknik assessment dan pendapat para terapist bukanlah hal yang penting dalam melakukan treatment kepada klien.

Hasil karya Rogers yang paling terkenal dan masih menjadi literatur sampai hari ini adalah metode konseling yang disebut Client-Centered Therapy. Dua buah bukunya yang juga sangat terkenal adalah Client-Centered Therapy(1951) dan On Becoming a Person (1961).
Erik Erikson (1902 - 1994)

Erik Homburger Erikson dilahirkan di Frankfurt, Jerman, pada tahun 1902. Ayahnya adalah seorang keturunan Denmark dan Ibunya seorang Yahudi. Erikson belajar psikologi pada Anna Freud (putri dari Sigmund Freud) di Vienna Psycholoanalytic Institute selama kurun waktu tahun 1927-1933. Pada tahun 1933 Erikson pindah ke Denmark dan disana ia mendirikan pusat pelatihan psikoanalisa (psychoanalytic training center). Pada tahun 1939 ia pindah ke Amerika serikat dan menjadi warga negara tersebut, dimana ia sempat mengajar di beberapa universitas terkenal seperti Harvard, Yale, dan University of California di Berkley.

Erik Erikson sangat dikenal dengan tulisan-tulisannya di bidang psikologi anak. Berangkat dari teori tahap-tahap perkembangan psikoseksual dari Freud yang lebih menekankan pada dorongan-dorongan seksual, Erikson mengembangkan teori tersebut dengan menekankan pada aspek-aspek perkembangan sosial. Dia mengembangkan teori yang disebut theory of Psychosocial Development (teori perkembangan psikososial) dimana ia membagi tahap-tahap perkembangan manusia menjadi delapan tahapan.

Beberapa buku yang pernah ditulis oleh Erikson dan mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat, diantaranya adalah: (1) Young Man Luther: A Study in Psychoanalysis and History (1958), (2) Insight and Responsibility (1964), dan Identity: Youth and Crisis (1968).
Burrhus F. Skinner (1904 - 1990) Burrhus Frederic Skinner dilahirkan di sebuah kota kecil bernama Susquehanna, Pennsylvania, pada tahun 1904 dan wafat pada tahun 1990 setelah terserang penyakit leukemia. Skinner dibesarkan dalam keluarga sederhana, penuh disiplin dan pekerja keras. Ayahnya adalah seorang jaksa dan ibunya seorang ibu rumah tangga.

Skinner mendapat gelar Bachelor di Inggris dan berharap bahwa dirinya dapat menjadi penulis. Semasa bersekolah memang ia sudah menulis untuk sekolahnya, tetapi ia menempatkan dirinya sebagai outsider (orang luar), menjadi atheist, dan sering mengkritik sekolahnya dan agama yang menjadi panutan sekolah tersebut. Setelah lulus dari sekolah tersebut, ia pindah ke Greenwich Village di New York City dan masih berharap untuk dapat menjadi penulis dan bekerja di sebuah surat kabar.

Pada tahun 1931, Skinner menyelesaikan sekolahnya dan memperoleh gelar sarjana psikologi dari Harvard University. Setahun kemudian ia juga memperoleh gelar doktor (Ph.D) untuk bidang yang sama. Pada tahun 1945, ia menjadi ketua fakultas psikologi di Indiana University dan tiga tahun kemudian ia pindah ke Harvard dan mengajar di sana sepanjang karirnya. Meskipun Skinner tidak pernah benar-benar menjadi penulis di surat kabar seperti yang diimpikannya, ia merupakan salah satu psikolog yang paling banyak menerbitkan buku maupun artikel tentang teori perilaku/tingkahlaku, reinforcement dan teori-teori belajar.

Skinner adalah salah satu psikolog yang tidak sependapat dengan Freud. Menurut Skinner meneliti ketidaksadaran dan motif tersembunyi adalah suatu hal yang percuma karena sesuatu yang bisa diteliti dan diselidiki hanya perilaku yang tampak/terlihat. Oleh karena itu, ia juga tidak menerima konsep tentang self-actualization dari Maslow dengan alasan hal tersebut merupakan suatu ide yang abstrak belaka.

Skinner memfokuskan penelitian tentang perilaku dan menghabiskan karirnya untuk mengembangkan teori tentang Reinforcement. Dia percaya bahwa perkembangan kepribadian seseorang, atau perilaku yang terjadi adalah sebagai akibat dari respond terhadap adanya kejadian eksternal. Dengan kata lain, kita menjadi seperti apa yang kita inginkan karena mendapatkan reward dari apa yang kita inginkan tersebut. Bagi Skinner hal yang paling penting untuk membentuk kepribadian seseorang adalah melalui Reward & Punishment. Pendapat ini tentu saja amat mengabaikan unsur-unsur seperti emosi, pikiran dan kebebasan untuk memilih sehingga Skinner menerima banyak kritik.
Abraham Maslow (1908 - 1970)
Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tahun 1908 dan wafat pada tahun 1970 dalam usia 62 tahun. Maslow dibesarkan dalam keluarga Yahudi dan merupakan anak tertua dari tujuh bersaudara. Masa muda Maslow berjalan dengan tidak menyenangkan karena hubungannya yang buruk dengan kedua orangtuanya. Semasa kanak-kanak dan remaja Maslow merasa bahwa dirinya amat menderita dengan perlakuan orangtuanya, terutama ibunya.
Keluarga Maslow amat berharap bahwa ia dapat meraih sukses melalui dunia pendidikan. Untuk menyenangkan kemauan ayahnya, Maslow sempat belajar di bidang Hukum tetapi kemudian tidak dilanjutkannya. Ia akhirnya mengambil bidang studi psikologi di University of Wisconsin, dimana ia memperoleh gelar Bachelor tahun 1930, Master tahun 1931, dan Ph.D pada tahun 1934.
Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin.  Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:

Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Kebutuhan untuk dihargai
Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
Kebutuhan akan rasa aman dan tentram
Kebutuhan fisiologis / dasar
Hirarki Kebutuhan Maslow
Hans Eysenck (1916 - 1997)

Hans Jurgen Eysenck dilahirkan di Berlin, Jerman, pada tahun 1916. Kedua orangtuanya adalah selebritis yang sangat berharap bahwa Eysenck kelak dapat menjadi seorang aktor. Pada usia 2 tahun Eysenck terpaksa dibesarkan oleh neneknya karena orangtuanya bercerai. Setelah tamat SMU Eysenck memutuskan untuk melanjutkan sekolah di luar negeri karena ia merasa tidak senang dengan Regim Nazi. Ia memang meninggalkan Jerman dan akhirnya menetap di Inggris, dimana ia memperoleh gelar Ph.D. di bidang psikologi dari University of London. Sejak saat itu ia telah menulis lebih dari 50 buku dan 600 artikel penelitian dengan berbagai topik. Oleh sebab itu, oleh para pengkritiknya ia sering dianggap sebagai seorang yang serba bisa dan ahli membuat teori (meskipun banyak juga teori yang didukung oleh hasil penelitiannya). Eysenck adalah seorang ahli teori biologi dan hal ini membuatnya terinspirasi untuk melakukan penelitian pada komponen-komponen biologis dari kepribadian. Dia mengatakan bahwa intelegensi merupakan sesuatu yang diturunkan sejak lahir. Ia juga memperkenalkan konsep ekstroversi (introversi-ekstraversi) dan neurotisme (neurotik-stabil) sebagai dua dimensi dasar kepribadian. Dia percaya bahwa karakteristik kepribadian dapat diuraikan berdasarkan dua dimensi tersebut, yang disebutnya dengan "Supertraits".
Albert Bandura (1925 - )
Albert Bandura dilahirkan pada tahun 1925 di Alberta, Canada. Dia memperoleh gelar Master di bidang psikologi pada tahun 1951 dan setahun kemudian ia juga meraih gelar doktor (Ph.D). Setahun setelah lulus, ia bekerja di Standford University.

Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial (Social Learning Theory), salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Albert Bandura menjabat sebagai ketua APA pada tahun 1974 dan pernah dianugerahi penghargaan Distinguished Scientist Award pada tahun 1972.

diambil dari: http://www.e-psikologi.com/epsi/tokoh.asp

Jumat, 31 Agustus 2012

KURT KOFFKA ( GESTALT THEORY )

  1. BIOGRAFI
Kurt Koffka lahir di Berlin, 18 Maret 1886. Ia adalah seorang psikolog Jerman . Ia dilahirkan dan dididik di Berlin. Menerima gelar PhD di sana pada tahun 1909 sebagai mahasiswa Carl Stumpf . Selain studinya di Berlin, Koffka juga menghabiskan satu tahun di Universitas Edinburgh di Skotlandia di mana ia mengembangkan kefasihan kuat dalam bahasa Inggris, keterampilan yang kemudian disajikan dengan baik dalam usahanya untuk menyebarkan psikologi Gestalt di luar batas Jerman. Koffka sudah bekerja di University of Frankfurt sebagai asisten riset dari F. Schurmann ketika Max Wertheimer dan Kohler tiba pada tahun 1910 dan Koffka diundang untuk berpartisipasi sebagai subjek dalam penelitiannya terhadap fenomena phi .
Koffka meninggalkan Frankfurt tahun 1912 untuk mengambil posisi di University of Giessen, empat puluh mil dari Frankfurt, di mana dia menjadi Guru Besar luar biasa pada tahun 1918 sampai tahun 1924. Koffka kemudian melanjutkan perjalanan ke Amerika Serikat, di mana ia menjadi profesor tamu di Universitas Cornell 1924-1925, dan dua tahun kemudian di University of Wisconsin-Madison . Akhirnya, pada tahun 1927, ia menerima posisi di Smith College di Northampton, Massachusetts, dimana dia tinggal sampai kematiannya pada 22 Nopember 1941.
Pada 1909, Koffka menikah dengan Mira Klein, yang merupakan subjek eksperimental dalam penelitian Koffka’s. Mereka tetap menikah sampai tahun 1923 saat ia bercerai dan menikah dengan Elisabeth Klein Ahlgrimm yang baru saja selesai Ph.D nya di Giessen. Namun, mereka bercerai pada tahun yang sama, dan Koffka Klein menikah lagi.
  1. TEORI  KOFFKA
Istilah “Gestalt” merupakan istilah bahasa Jerman yang sukar dicari terjemahannya dalam bahasa-bahasa lain. Arti Gestalt bisa bermacam-macam sekali, yakni “form”, “shape” (dalam bahasa Inggris) yang bisa berarti bentuk, hal, peristiwa, hakekat, esensi, atau totalitas. Terjemah Gestalt dalam bahasa Inggris pun sangat banyak seperti “Shape Psychology”, “Configurationism”, “Whole Psychology” dan lain sebagainya. Karena banyaknya arti yang berbeda, maka para sarjana di dunia akhirnya memutuskan untuk memakai istilah “Gestalt” tanpa diterjemahkan dalam bahasa manapun.
Psikologi Gestalt mempelajari suatu  gejala sebagai suatu keseluruhan atau totalitas dan data-data dalam psikologi gestalt disebut sebagai phenomena (gejala). Prinsip mempelajari Gestalt sebagai totalitas dikemukakan pertama kalinya oleh CRISTIAN VON EHRENFELS, tokoh yang merangsang timbulnya aliran ini pada tahun 1890 dalam eksperimennya mengenai musik. Phenomena adalah data yang paling dasar bagi psikologi Gestalt. Apa yang dialami seseorang adalah pengalaman phenomenal. Dalam  hal ini, psikologi Gestalt sependapat dengan filsafat phenomenologi yang mengatakan bahwa pengalaman haruslah dilihat secara netral, tidak dipenuhi oleh apapun. Di dalam phenomena kita harus selalu melihat adanya dua unsur, yakni obyek dan arti.
Menurut Koffka, Gestalt adalah pertemuan gejala-gejala yang tiap-tiap anggotanya hanya mempunyai sifat atau watak dalam hubungannya dengan  bagian-bagiannya, sehingga menjadi suatu kesatuan yang mengandung arti, dan tiap-tiap bagian mendapat arti dari keseluruhan itu. Yang primer adalah gestalt, bukan bagian-bagian. Bagian-bagian itu sendiri tidak ada. Artinya dalam gestalt, tidak mungkin bagian-bagian itu berdiri sendiri.
Setiap orang mungkin telah mengalami betapa berbedanya suatu obyek atau peristiwa yang tampak atau terjadi pada latar belakang yang berbeda. Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa kita tidak mem-persepsi obyek sebagai unsur-unsur yang berdiri sendiri. Karena kita berkecenderungan untuk melihat segala sesuatu di dalam suatu totalitas yang tersusun, kita selalu memvisualisirnya di dalam suatu konteks atau letak beradanya. Dan konteks total atau latar belakang tempat bermunculnya stimulus tertentu  akan mempengaruhi persepsi kita pada stimulus-stimulus tersebut.
Kalau anda berdiri di stasiun kereta api dan pada waktu itu ada kereta api yang sedang  bergerak meninggalkan stasiun, tidaklah timbul pertanyaan dalam pikiran anda bahwa anda tetap berdiri dan kereta api sedang bergerak. Tetapi, kalau anda berada di dalam kereta api dan melihat kereta api lain melalui jendela, anda akan mengira bahwa kereta  api anda bergerak ketika kereta api lain tersebut berangkat meninggalkan stasiun. Salah pengiraan anda tersebut disebabkan karena adanya frame  of  reference / kerangka acuan yang asing ketika anda duduk di dalam kereta api dibandingkan dengan ketika anda berdiri di lantai stasiun.
Para pengikut aliran Gestalt menyatakan bahwa dalam persepsi, kita cenderung untuk menyusun stimulus-stimulus sepanjang  garis tendensi-tendensi alamiah tertentu yang mungkin berkaitan dengan fungsi menyusun dan meng-kelompok-kelompokkan yang terdapat di dalam otak. Di antara psikolog masa kini berpendapat bahwa apa yang disebut “tendensi-tendensi alamiah” ini  adalah hasil dari pengalaman yang dipelajari. Dari manapun asal-usulnya, semua sependapat  bahwa tendensi-tendensi tersebut ada dan mengikuti pola-pola yang hampir bersifat universal.
Untuk memudahkan telaah, tendensi-tendensi ini digolongkan menjadi empat faktor :
  1. 1.      Similaritas
Obyek-obyek yang sama ukuran, benntuk atau kualitasnya besar kemungkinan dipandang sebagai suatu kelompok atau pola daripada sebagai unsur-unsur yang tidak serupa.
  1. 2.      Proksimitas
Obyek-obyek yang saling berdekatan cenderung untuk dikelompokkan di dalam persepsi kita.
  1. 3.      Kontinuitas
Mmelukiskan oposisi alamiah kita untuk merusak arus yang terus-menerus  daripada garis, atau pola di dalam kesadaran kita.
  1. 4.      Closure
Tendensi menyusun untuk melengkapi pola yang belum lengkap.
Koffka percaya bahwa sebagian besar belajar awal adalah apa yang disebut sebagai “belajar sensorimotor” yang merupakan jenis pembelajaran yang terjadi setelah konsekuensinya. Sebagai contoh, seorang anak yang menyentuh kompor panas akan belajar untuk tidak menyentuh lagi. Koffka juga percaya bahwa banyak pembelajaran terjadi melalui peniruan, meskipun ia berpendapat bahwa tidak penting untuk memahami bagaimana imitasi bekerja, melainkan untuk mengakui bahwa itu adalah kejadian alam. Menurut Koffka, jenis tertinggi dari belajar adalah pembelajaran ideasional, yang membuat penggunaan bahasa. Koffka mencatat bahwa saat yang penting dalam pembangunan anak adalah ketika mereka memahami bahwa benda memiliki nama.
Teori Koffka tentang belajar didasarkan pada anggapan bahwa belajar, sebagaimana tingkah laku lainnya pula, dapat diterangkan dengan prinsip-prinsip organisasi dari psikologi Gestalt. Beberapa teori Kooffka tentang belajar antara lain :
1)      Salah satu faktor yang penting dalam belajar adalah jejak-jejak ingatan atau “memory traces”, yaitu pengalaman-pengalaman yang membekas pada tempat-tempat tertentu di otak. Jejak-jejak ingatan ini diorganisasikan secara sistematis mengikuti prinsip-prinsip Gestalt dan akan dimunculkan saat kita mempersepsikan sesuatu yang serupa dengan jejak-jejak ingatan tadi.
2)      Perubahan-perubahan yang terjadi pada ingatan bersamaan dengan jalannya waktu tidak melemahkan jejak-jejak ingatan itu ( dengan perkataan lain tidak menyebabbkan terjadinya lupa ), melainkan menyebabkan perubahan jejak, karena jejak ingatan itu cenderung diperhalus dan disempurnakan untuk mendapat Gestalt yang lebih baik dalam ingatan.
Gambar kucing
Detail-detail sedikit demi sedikit hilang sedang kontras-kontras diperkecil. Dengan  demikian, sebuah ceritera yang panjang dan berkelit-kelit, setelah beberapa  saat akan  diingat di bagian-bagian tertentu saja dan bagian-bagian yang kurang baik dan kurang sempurna akan dirubah sehingga lebih mendekati Gestalt yang lebih sempurna. Dengan demikian, ceritera yang asli bisa berubah setelah beberapa saat.
3)      Latihan-latihan akan bisa memperkuat jejak ingatan.
  1. KARYA-KARYA KOFFKA
Nampaknya memang sudah ada pembagian tugas antara tiga serangkai tokoh Gestalt ini : Wertheimer adalah tokoh yang mengemukakan ide-ide, Kohler yang mengadakan eksperimen-eksperimen dari ide-ide tersebut dan Koffka yang menulis teori-teori Wertheimer maupun hasil eksperimen-eksperimen Kohler.
Sumbangan Koffka kepada psikologi adalah penyajian yang sistematis dan pengamalan dari prinsip-prinsip Gestalt dalam rangkaian gejala psikologi, dari mulai persepsi, belajar, mengingat, sampai kepada psikologi belajar dan psikologi sosial.
Sebagai penulis yang produktif, Koffka mengemukakan pikiran-pikirannya tentang psikologi Gestalt dalam berbagai publikasinya.
  • Pada tahun 1923, ia mulai menerbitkan jilid pertama dari buku “Contribution to Gestalt Psychology” yang seluruhnya terdiri dari 25 jilid.
  • Pada tahun 1915, dalam bukunya “Fundamentals of the psychology of perception : a debate with v. Berusi.” Koffka menjawab kritik-kritik yang ditujukan kepada psikologi Gestalt.
  • Pada tahun 1921, dalam bukunya “Principle of Psychological Development : an  introduction to child psychology” untuk pertama kalinya Koffka mengamalkan prinsip-prinsip Gestalt pada psikologi anak. Ia percaya bahwa proses perkembangan pada hakekatnya adalah hasil interaksi antara kondisi-kondisi internal dan eksternal (hipotese konvergensi) dan terdiri dari diferensiasi yang terus-menerus dari pengalaman-pengalaman yang semula kabur.
  • Buku “Principles of Gestalt Psychology” yang terbit pada tahun 1935 adalah usaha yang paling komprehensif  dari  Koffka dalam mempersatukan dan menajikan pelbagai hasil riset psikologi Gestalt, termasuk karya-karya Kurt Lewin.

REFERENSI
ĂĽ  Koffka, Kurt, “Gale Encyclopedia of Psychology”, 2nd ed. Gale Group, 2001.
ĂĽ  Wirawan Sarwono, Sarlito, “Berkenalan Dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi”. Bulan Bintang:Jakarta, 1977.
ĂĽ  Mahmud, Dimyati, “PSIKOLOGI Suatu Pengantar”. BPFE Yogyakarta:Yogyakarta, 1990.
ĂĽ  Ahmadi, Abu, “Psikologi Umum”. PT.Bina Ilmu:Surabaya.
ĂĽ  Sujanto, Agus, “Psikologi Umum”. Bumi Aksara:Jakarta, 1993.
ĂĽ  Sartre, Jean-Paul, “Psikologi Imajinasi”, Yayasan Bintang Budaya:Yogyakarta, 2000.

http://variedzzz.wordpress.com/2011/05/10/gestalt-theory/

Senin, 27 Agustus 2012

9 Manfaat Sebuah Senyuma



Tersenyum (smiles) lebih dari sekedar ungkapan rasa senang dan bahagia. Setiap orang pasti pernah tersenyum, ketika sendiri maupun berada dalam lingkungan sosial, namun bukan hanya memberi sinyal bahwa mereka bahagia, jauh dari itu. Kita tersenyum untuk tujuan sosial tertentu, karena dapat mengirimkan segala macam ‘sinyal’ yang dapat berguna untuk orang lain. Berikut ini adalah 9 manfaat sebuah senyuman yang dapat kita gunakan untuk mengirimkan pesan tentang kepercayaan (trustworthiness), keramahan (attractivity) dan banyak lagi. Mari kita simak ;

1. Membuat orang lain untuk mempercayai Anda
Dalam sebuah lingkungan, di mana semua orang mudah berbohong, siapa yang harus kita percaya? Salah satu ‘sinyal’ yang menunjukkan kita dapat dipercaya orang lain adalah tersenyum. Senyum yang tulus dapat mengirim pesan bahwa orang lain bisa percaya dan bekerja sama dengan kita. Orang yang tersenyum dinilai lebih tinggi kemurahan hatinya, dan ketika orang berbagi satu sama lain mereka cenderung menampilkan senyum yang tulus (Mehu et al., 2007).
Para ekonom bahkan menganggap bahwa senyum memiliki nilai. Dalam satu studi oleh Scharlemann dkk (2001), subjek penelitian cenderung mempercayai orang lain jika mereka tersenyum. Studi ini menemukan bahwa tersenyum berpengaruh pada tingkat kepercayaan kepada orang lain sekitar 10%.
2. Senyum meringankan ‘hukuman’
Ketika orang melakukan hal-hal buruk mereka sering tersenyum. Ketika anda ditilang pak polisi di jalan bagaimana ekspresi anda? Kemungkinannya ada dua, tersenyum dan ketakutan. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh LaFrance dan Hecht (1995), menunjukkan bahwa orang-orang yang melanggar aturan, mereka tersenyum setelah tertangkap basah. Tidak peduli apakah itu senyum palsu, senyum sedih atau senyuman tulus. senyuman ini cukup berguna karena kita lebih dapat dipercaya daripada mereka yang tidak tersenyum. Alhasil, orang yang mendapati kesalahan anda, akan lebih mudah memaafkan jika anda tersenyum.
3. Pembelaan diri dari sosial slip-up
Pembelaan diri dari sosial slip-up, istilah kerennya “Ngeles” karena malu. Ya, senyuman dapat berguna ketika anda sedang ngeles dan malu. Coba ingat-ingat ketika kamu lupa janji dengan pacar kamu? Apa yang anda lakukan ketika secara tidak sengaja menendang seorang anak kecil? Atau ketika anda telah tersandung kulit pisang didepan banyak orang? pasti tersenyum bukan?
Rasa malu dan senyuman berfungi untuk keluar dari sebuah lingkungan sosial yang menekan (Keltner & Buswell, 1997). Senyum karena malu yang kadang disertai tawa kecil bermanfaat menyadarkan diri kita untuk melihat sebuah kesalahan. Tidak hanya itu, senyuman juga bermanfaat agar dimaafkan kesalahan yang kita lakukan tersebut.
4. Tersenyum karena takut merasa buruk
Kadang-kadang kita tersenyum karena itu dianggap sebagai kesopanan, sehingga kita dapat menghindari perasaan buruk orang lain terhadap kita. Dalam sebuah studi (LaFrance, 1997), orang diminta untuk tetap diam membatu ketika mendengar orang lain mendapatkan kabar baik, mereka merasa tidak enak kalau tidak tersenyum dan merasa orang lain akan berpikir buruk tentang dirinya jika tidak tersenyum. Jadi, tersenyum untuk kebaikan orang lain tidak ada salahnya bukan!? Karena jika anda tidak tersenyum maka anda akan dianggap tidak berperasaan, hehe..
5. Tersenyum saat menderita
Tersenyum adalah salah satu cara untuk mengurangi penderitaan yang disebabkan oleh situasi yang menjengkelkan. Psikolog menyebutnya facial feedback hypothesis. Memaksa tersenyum ketika kita merasa tertekan sudah cukup untuk mengangkat suasana hati kita, meskipun sedikit.
Tapi harus diingat, tersenyum terhadap situasi mengecewakan mungkin berguna bagi kondisi internal anda, tetapi hal ini tidak terlihat oleh orang lain. Penelitian Ansfield (2007) menunjukkan subjek penelitian yang melihat video menyedihkan, merasa lebih baik ketika mereka tersenyum daripada mereka yang tidak. Tetapi, orang-orang yang tersenyum melihat gambar yang menyedihkan dinilai kurang baik oleh orang lain.
6. Tersenyum untuk pesona seksual
Senyum perempuan memiliki efek magis pada pria, lebih dari sekedar kontak mata. Sebuah studi menunjukkan bagaimana pria mendekati perempuan di sebuah bar (Walsh & Hewitt, 1985). Ketika seorang wanita hanya menjalin kontak mata dengan seorang pria, keberhasilan dia didekati hanya 20% dari waktu yang dibutuhkan. Namun, ketika wanita yang sama menambahkan sebuah senyuman, pria mendekati lebih cepat 60% dari waktu tersebut.
Tersenyum meningkatkan daya tarik perempuan terhadap pria, namun tidak sebaliknya. Ketika laki-laki tersenyum pada wanita, efeknya kurang magis. Karena ada beberapa pria terlihat lebih keren bagi wanita saat diam atau bahkan malu, daripada ketika mereka terlihat senyum dan senang (Tracy & Beall, 2011). Mengurangi senyuman membuat seorang pria terlihat lebih maskulin.
7. Menyembunyikan sesuatu yang anda pikirkan
Senyum yang tulus tidak pernah berbohong. Sedangkan senyum palsu melibatkan mulut, sedangkan senyum yang tulus ‘menyebar’ hingga mata. Meskipun begitu, senyuman dapat digunakan untuk menyembunyikan apa yang kita pikirkan, tapi tidak mudah melakukan senyum palsu. Agar senyuman anda dapat dipercaya usahakan senyuman tersebut menyebar di seluruh wajah dan buat mata anda sedikit berbinar. Sulit? untuk yang satu ini anda perlu berlatih.
8. Senyum untuk menghasilkan uang
Kita sudah melihat bahwa ekonom telah menghitung nilai sebuah senyuman, tapi apakah tersenyum membuat kita mendapatkan uang? Tidd dan Lockard (1978) menemukan pelayan (pramusaji) yang tersenyum diberikan tip lebih banyak daripada yang tidak. Secara umum, dalam industri jasa, seperti pramugari atau pekerja hiburan dan perhotelan secara nyata dibayar karena tersenyum kepada pelanggan. Tapi, hati-hati, Psikolog menyebutkan ketidaksesuaian antara senyum tulus dan tidak, dapat menyebabkan fisik kelelahan saat bekerja. Jadi, senyum memang bisa menghasilkan uang, tetapi juga dapat menimbulkan “sengsara”.
9. Tersenyum dan (setengah) dunia tersenyum dengan Anda
Salah satu kebahagiaan dalam kehidupan sosial adalah ketika anda tersenyum pada seseorang dan mereka tersenyum kembali. Meskipun, tidak semua orang tersenyum kembali. Penelitian Hinsz dan Tomhave (1991) melihat berapa proporsi orang akan menanggapi sebuah senyuman. Hasilnya menunjukkan sekitar 50% orang membalas. Sebagai perbandingan, hampir tidak ada yang orang menanggapi sebuah senyuman dengan kerutan dahi.
Sekarang ada mengerti alasan untuk tersenyum. Jadi tersenyumlah sebelum senyum itu dilarang!!

Jumat, 20 Juli 2012

Fenomena Psikologis Pengguna Twiiter


Setelah mengikuti perkembangan dunia Social Media. Akhirnya saya pun berani menyimpulkan bahwa kehidupan seorang pemilik akun di Social Media Twitter, berbanding terbalik dengan kehidupannya didunia nyata. Dan hal ini pun diperkuat oleh beberapa peryataan teman saya yang menulis bahwa : “Suka ga nyangka jg kdg2,org yg kesehariannya pendiam,klo di twitter kicauannya bs menuh2in timeline–»ini br don’t judge book by it’s cover“. Kemudian ada juga yang menulis :”Banyak bgt y cowo yg diam/kalem di dunia nyata tapi berisik di dunia maya…
Sepertinya itu benar, tetapi belum bisa dikatakan tepat. Kenapa benar? Untuk membuktikannya, bagi anda memiliki akun Twitter, coba perhatikan Timeline yang ada. Pastinya, orang yang paling banyak kicauannya merupakan orang yang sedikit pendiam dalam kehidupan sehari-harinya. Hal itu sudah saya buktikan sendiri. Tapi itu berlaku jika mereka sudah lama menggunakan Twitternya. Jika masih baru, maka itu dapatlah dimaklumi. Karena masih anget-angetnya.
Terus kenapa bisa dikatakan Belum tepat? Karena, ada beberapa orang juga yang banyak Ngetweet demi kepentingan suatu hal. Misalkan saja untuk meningkatkan popularitas dll. Coba anda perhatikan Selebriti-selebriti ataupun beberapa pejabat yang ada. Mereka pun banyak ngetweet (istilahnya), itu bukan berarti mereka seorang pendiam didunia nyata. Mereka malahan orang yang sangat agresif jika berbicara didepan banyak orang.
Jadi, bagi kalian ingin melihat karakter seseorang, maka dapatlah dilihat dari Twitter yang mereka miliki. Selidiki sejak kapan mereka mulai aktif didunia pertwitteran, kemudian jumlah tweet yang sudah mereka posting. Setelah itu, dapat anda simpulkan sendiri bagaimana karakter orang tersebut.

Senin, 09 April 2012

Dunia Sophie

Dunia Sophie dan Alam Pikiran Yunani



Dunia Sophie (Judul Asli: Sofie's Verden)
Penulis: Jostein Gaarder
Penerjemah: Rahmani Astuti
Penyunting: Yuliani Liputo
Penerbit: Mizan, cetakan XIV: Oktober 2003 (cetakan I: Oktober 1996)

Alam Pikiran Yunani
Penulis: Mohammad Hatta
Penerbit: UI-Press dan Tintamas, cetakan gabungan ketiga: Oktober 1986 (cetakan gabungan pertama: 1980, cetakan I jilid I: 1941)

Pernah mendengar tentang Kierkegaard, Descartes, Kant, Socrates, Marcus Aurelius, Nietzsche, Heidegger, Sartre, Plato, Cicero, Aristoteles? Apa dan siapakah mereka? Bagaimanakah hubungan mereka satu sama lain? Jawabannya ada di Dunia Sophie karena Dunia Sophie menyediakan time line sejarah pemikiran filosofis manusia sejak jaman Yunani kuno hingga abad ke-20. Penyajiannya dikemas dengan gaya misteri sehingga ada rasa penasaran untuk terus mengikuti perkembangan pemikiran manusia dari zaman berkembangnya mitos-mitos sampai kepada zaman kemajuan ilmu pengetahuan saat ini yaitu dengan adanya pendapat mengenai Dentuman Besar.

Dari buku ini juga saya mengetahui adanya budaya Indo-Eropa dan budaya Semit. Indo-Eropa mencakup seluruh negara Eropa kecuali yang penduduknya berbicara dengan bahasa-bahasa Finno-Ugria (Lapp, Finlandia, Estonia, dan Hungaria). Kira-kira 4.000 tahun yang lalu, gelombang suku Indo-Eropa menjelajah ke tenggara menuju Iran dan India, ke barat daya menuju Yunani, Italia, dan Spanyol, ke barat menuju Prancis dan Inggris, ke barat laut menuju Skandinavia, dan ke utara menuju Eropa Timur dan Rusia. Kebudayaan Indo-Eropa dipengaruhi oleh kepercayaan kepada banyak dewa (politeisme). Ada nama dewa atau kata-kata dari berbagai tempat dengan budaya Indo-Eropa yang berasal dari akar kata yang sama. Misalnya, kata viten di Norwegia mempunyai akar yang sama dengan kata vidya di India, idea di Yunani, dan video dalam bahasa Latin.

Bangsa Semit berasal dari Jazirah Arab. Agama Yahudi, Kristen, dan Islam sama-sama berlatar belakang Semit. Ciri khas bangsa Semit adalah monoteisme. Agama Yahudi, Kristen, dan Islam mempunyai gagasan dasar yang sama bahwa hanya ada satu Tuhan.

Lalu, apa hubungannya Dunia Sophie dengan Alam Pikiran Yunani? Isi awal Dunia Sophie mengingatkan saya akan Alam Pikiran Yunani. Alam Pikiran Yunani menguraikan mengenai pertanyaan-pertanyaan atau pemikiran manusia pada zaman Yunani kuno yang berakhir pada masa Helenisme, yang juga dimuat di Dunia Sophie. Alam Pikiran Yunani yang disusun oleh Mohammad Hatta, salah seorang proklamator RI, bermula dari bahan pemberian 'kuliah' oleh Bung Hatta kepada penduduk (orang buangan juga?) ketika dalam pembuangan di Boven Digul, Papua. Jilid I terbit tahun 1941. Sedangkan jilid II baru terbit tahun ..... 1949! dan jilid III tahun 1968.

Mengagumkan! Para founding fathers, meskipun berada di pembuangan Boven Digul tahun 1940-an (bagaimana ya kondisinya????) masih bersemangat untuk belajar dan memberi pelajaran. Filsafat pula!!! Kemudian yang jilid II, di tengah-tengah perjuangan menegakkan kedaulatan negara yang baru merdeka, di tengah-tengah menjabat Wakil Presiden, setelah menerima buku-bukunya dari Banda Neira, Bung Hatta menyiapkan jilid II yang terputus dengan Aksi Militer Belanda II. Dan jilid III disiapkan hampir 20 tahun kemudian.

Dunia Sophie membuat kita mengenal usaha manusia yang tidak putus-putusnya mencari jawaban akan pertanyaan-pertanyaan filosofis manusia. Alam Pikiran Yunani, meskipun memuat hanya sebagian sejarah pemikiran manusia, namun memberikan keteladanan dari Bapak Bangsa Mohammad Hatta yang terus menerus belajar dan memberikan pelajaran.

Jumat, 09 Maret 2012

Macam-macam Seni di Indonesia

SENI TARI
Seni tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika.
Beberapa pakar tari melalui simulasi di bawah ini beberapa tokoh yang mendalami tari menyatakan sebagai berikut.
Haukin menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk  gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta (Haukins: 1990, 2). Di sisi lain ditambahkan oleh La Mery bahwa ekspresi yang berbentuk simbolis dalam wujud yang lebih tinggi harus diinternalisasikan.Untuk menjadi bentuk yang nyata maka Suryo mengedepankan tentang tari dalam ekspresi subyektif yang diberi bentuk obyektif (Meri:1987, 12). Dalam upaya merefleksikan tari kedua tokoh sejalan.
Description: PhotobucketTari sering kita lihat dalam berbagai acara baik melalui media televisi (TV), maupun berbagai kegiatan lain seperti pada acara khusus
berupa pergelaran tari,dan acara  tontonan dalam kegaiatan kenegaraan maupun acara-acara yang berkaitan dengan keagamaan, perkawinan maupun pesta lain yang berhubungan dengan adat.
Tari merupakan salah satu cabang seni, di mana media ungkap yang digunakan adalah tubuh. Tari mendapat perhatian besar di masyarakat. Tari ibarat bahasa gerak  merupakan alat ekspresi manusia sebagai media komunikasi yang universal dan dapat dinikmati oleh siapa saja, pada waktu kapan saja.
Sebagai sarana komunikasi, tari memiliki peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat. Pada berbagai acara tari dapat berfungsi menurut kepentingannya. Masyarakat membutuhkan tari bukan saja sebagai kepuasan estetis, melainkan dibutuhkan juga sebagai sarana upacara Agama dan Adat.
Apabila disimak secara khusus, tari membuat seseorang tergerak untuk mengikuti irama tari, gerak tari, maupun unjuk kemampuan, dan kemauan kepada umum secara jelas. Tari memberikan penghayatan rasa, empati, simpati, dan kepuasan tersendiri terutama bagi pendukungnya.
Media ungkap tari berupa keinginan/hasrat berbentuk refleksi gerak baik secara spontan, ungkapan komunikasi kata-kata, dan gerak-gerak maknawi maupun bahasa tubuh/gestur. Makna yang diungkapkan dapat diterjemahkan penonton melalui denyut atau detak tubuh. Gerakan denyut tubuh memungkinkan penari mengekspresikan perasaan maksud atau tujuan tari.
Elemen utamanya berupa gerakan tubuh yang didukung oleh banyak unsur, menyatu-padu secara performance yang secara langsung dapat ditonton atau dinikmati pementasan di atas pentas. Dengan demikian untuk meperoleh gambaran yang jelas tentang tari secara jelas.
Seperti dikutip oleh M. Jazuli dalam (Soeryobrongto:1987, 12-34) dikemukakan bahwa gerak-gerak anSeni rupa mengenal beberapa percabangan, selain seni lukis (yang paling banyak diketahui) ada juga seni rupa yang lain misalnya seni grafis (bukan desain grafis).Lalu dimana perbedaan seni grafis dengan seni yang lain, berikut ada sedikit ulasan mengenai seni grafis sebagai cabang dari disiplin ilmu seni rupa.

                                                 SENI GRAFIS
Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas.  Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai ‘impression’. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan , secara teknis disebut dengan matrix. Matrix yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, di masa seni rupa modern masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas.

Media
Seniman grafis berkarya menggunakan berbagai macam media dari yang tradisional sampai kontemporer, termasuk tinta ber-basis air, cat air, tinta ber-basis minyak, pastel minyak, dan pigmen padat yang larut dalam air seperti crayon Caran D’Ache. Karya seni grafis diciptakan di atas permukaan yang disebut dengan plat. Teknik dengan menggunakan metode digital menjadi semakin populer saat ini. Permukaan atau matrix yang dipakai dalam menciptakan karya grafis meliputi papan kayu, plat logam, lembaran kaca akrilik, lembaran linoleum atau batu litografi. Teknik lain yang disebut dengan serigrafi atau cetak saring (screen-printing) menggunakan lembaran kain berpori yang direntangkan pada sebuah kerangka, disebut dengan screen. Cetakan kecil bahkan bisa dibuat dengan menggunakan permukaan kentang atau ketela.
Warna
Pembuat karya grafis memberi warna pada cetakan mereka dengan banyak cara. Seringkali pewarnaannya — dalam etsa, cetak saring, cukil kayu serta linocut — diterapkan dengan menggunakan plat, papan atau screen yang terpisah atau dengan menggunakan pendekatan reduksionis. Dalam teknik pewarnaan multi-plat, terdapat sejumlah plat, screen atau papan, yang masing-masing menghasilkan warna yang berbeda. Tiap plat, screen atau papan yang terpisah akan diberi tinta dengan warna berbeda kemudian diterapkan pada tahap tertentu untuk menghasilkan keseluruhan gambar. Rata-rata digunakan 3 sampai 4 plat, tapi adakalanya seorang seniman grafis menggunakan sampai dengan tujuh plat. Tiap penerapan warna akan berinteraksi dengan warna lain yang telah diterapkan pada kertas, jadi sebelumnya perlu dipikirkan pemisahan warna. Biasanya warna yang paling terang diterapkan lebih dulu kemudian ke warna yang lebih gelap.
Pendekatan reduksionis untuk menghasilkan warna dimulai dengan papan kayu atau lino yang kosong atau dengan goresan sederhana. Kemudian seniman mencukilnya lebih lanjut, memberi warna lain dan mencetaknya lagi. Bagian lino atau kayu yang dicukil akan mengekspos (tidak menimpa) warna yang telah tercetak sebelumnya.
Pada teknik grafis seperti chine-collé atau monotype, pegrafis kadang-kadang hanya mengecat warna seperti pelukis kemudian dicetak.
Konsep warna subtraktif yang juga digunakan dalam cetak offset atau cetak digital, di dalam software vektorial misalnya Macromedia Freehand, CorelDraw atau Adobe Ilustrator atau bitmap ditampilkan dalam CMYK atau ruang warna lain.
(sumber : wikipedia)
ggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik adalah tari. Irama musik sebagai pengiring dapat digunakan untuk mengungkapkan maksud dan tujuan yang ingin disampaikan pencipta tari melalui penari (Jazuli, 1994:44).
Pada dasarnya gerak tubuh yang berirama atau beritmeritme memiliki potensi menjadi gerak tari. Salah satu cabang seni tari yang di dalamnya mempelajari gerakan sebagai sumber kajian adalah tari. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu bergerak. Gerak dapat dilakukan dengan berpindah tempat (Locomotive Movement). Sebaliknya, gerakan di tempat disebut gerak di tempat (Stationary Movement).
Hal lain juga disampaikan oleh Hawkins bahwa, tari adalah ekspresi perasaan manusia yang diubah ke dalam imajinasi dalam bentuk media gerak sehingga gerak yang simbolis tersebut sebagai ungkapan si penciptanya (Hawkins, 1990:2). Berdasarkan pendapat tersebut dapat dirangkum bahwa, pengertian tari adalah unsur dasar gerakyang diungkapan atau ekspresi dalam bentuk perasaan sesuai keselarasan irama.
Dengan demikian dapat diakumulasi bahwa tari adalah gerak-gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu dalam tari. Di sisi lain juga dapat diartikan bahwa tari merupakan desakan perasaan manusia di dalam dirinya untuk mencari ungkapan beberapa gerak ritmis. Tari juga bisa dikatakan sebagai ungkapan ekspresi perasaan manusia yang diubah oleh imajinasi dibentuk media gerak sehingga menjadi wujud gerak simbolis sebagai ungkapan koreografer. Sebagai bentuk latihanlatihan, tari digunakan untuk mengembangkan kepekaan gerak, rasa, dan irama seseorang. Oleh sebab itu, tari dapat memperhalus pekerti manusia yang mempelajarinya.



                                          SENI TEATER
Teater adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan teks atau naskah (kalau ada) , penafiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan dari public atau audience (bisa pembaca, pendengar, penonton, pengamat, kritikus atau peneliti). Proses penjadian drama ke teater disebut prose teater atau disingkat berteater. Teater berasal dari kata theatron yang diturunkan dari kata theaomai(bahasa yunani) yang artinya takjub melihat atau memandang.
Teater bisa diartikan dengan dua cara yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas.
Teeater dalam arti sempit adalah sebagai drama (kisah hidup dan kehiudpan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan orang banyak dan didasarkan pada naskah yang tertulis.
Dalam arti luas, teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak contohnya wayang orang, ketoprak, ludruk dan lain-lain.
SUMBER : Buku Seni Rupa, Heru Purwanto dkk, Ganexa Exact